kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Investasi Taiwan dan Cina di Indonesia naik di atas 100%

Investasi Taiwan dan Cina di Indonesia naik di atas 100%

Kamis, 03 Juni 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pandemi Covid-19 telah membuat peran Asia dalam investasi langsung (foreign direct investment/FDI) di Indonesia makin dominan. Pada 2018, proporsi investasi negara-negara Asia dalam total investasi asing di Indonesia masih 77,5 persen. Tahun lalu, investasi langsung negara-negara Asia melompat menjadi 84,8 persen.

Proporsi Asia meningkat karena investasi negara-negara di Benua Kuning ini justru meningkat ketika negara-negara di luar Asia mengurangi investasinya di Indonesia. Investasi Asia naik tujuh persen menjadi AS$24,3 miliar, sementara total gabungan investasi di luar Asia turun 33,7 persen menjadi AS$4,4 miliar.

Dominasi Asia sebetulnya bukan hal baru. Kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Pada 2016, misalnya, proporsi investasi Asia di Indonesia sudah sekitar 77,2 persen. Singapura selama bertahun-tahun juga menjadi negara dengan investasi langsung tertinggi di Indonesia. Pada 2020, investasinya mencapai AS$9,8 miliar.

Di antara negara-negara Asia, Taiwan menduduki peringkat pertama dalam hal pertumbuhan investasi tertinggi dari tahun 2018 hingga 2020, yakni sebesar 116 persen dari AS$10 juta tahun 2018 menjadi AS$454 juta pada dua tahun berikutnya.

Adapun, investasi Taiwan di Indonesia didominasi oleh penanaman modal pada industri tekstil yang tumbuh 304 persen dari AS$3,1 juta pada tahun 2018, menjadi AS$50,8 juta pada tahun 2020.

Selain industri tekstil, industri logam dasar dan industri komputer, barang elektronik dan optik juga turut meramaikan investasi Taiwan di Indonesia. Masing-masing tumbuh 271 persen dan 151 persen dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2018-2020).

Bagi Taiwan, Indonesia merupakan mitra dagang penting seiring implementasi New Southbound Policy. Kebijakan di bawah Presiden Tsai Ing-Wen tersebut mempererat kerja sama dengan negara Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Australia beserta negara di sekitar.

Wakil Direktur Jenderal Biro Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perekonomian Taiwan Guan-Jyh Lee pun mendorong peningkatan kemitraan antara kedua pihak di sektor industri pangan, baja, alat mesin, serta kooperasi yang sejalan dengan kebijakan industri 4.0 Indonesia.

Selain Taiwan, Korea Selatan juga menunjukkan minat sebagai investor tertinggi keempat di Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 15 persen. Aliran investasi yang makin agresif dari perusahaan asal negeri ginseng ke Indonesia terjadi di tengah implementasi kebijakan New Southern Policy (NSP) Korea Selatan.

Salah satu wujud konkret kebijakan dari NSP ditunjukkan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Produsen mobil tersebut akan berinvestasi AS$1,55 miliar (sekitar Rp22,47 triliun) untuk membangun hub manufaktur pertama di Asia Tenggara.[Lokadata]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda