Beranda / Berita / Dunia / Inflasi Naik Jadi 21,9 Persen, Presiden Mesir Peringatkan Masa-masa Sulit

Inflasi Naik Jadi 21,9 Persen, Presiden Mesir Peringatkan Masa-masa Sulit

Selasa, 10 Januari 2023 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi inflasi. [Foto: ekonomibisnis]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Mesir terus berjuang melawan lonjakan inflasi di tengah penurunan dramatis mata uangnya karena banyak orang Mesir berjuang dengan kenaikan harga, kata biro statistik negara itu.

Badan Pusat Mobilisasi dan Statistik Publik (CAPMAS) yang dikelola negara merilis angka pada hari Selasa (10/1/2023) yang menunjukkan bahwa inflasi tahunan berada pada 21,9 persen bulan lalu, naik dari 19,2 persen pada bulan November. Itu dibandingkan dengan 6,5 persen pada Desember 2021, sebelum inflasi menggelembung pada 2022, menyusul pecahnya perang Rusia di Ukraina yang mengguncang ekonomi dunia.

"Makanan dan minuman naik 4,6 persen bulan ke bulan (bertambah 4,5 persen di bulan November), terutama dipengaruhi oleh roti dan sereal, susu, sayuran dan daging," kata Allen Sandeep dari Naeem Brokerage.

Sandeep menuturkan, ini agak mengarah pada penyerapan devaluasi 25 persen pada akhir Oktober tetapi menandakan lebih banyak inflasi yang akan datang.

“Sekarang gabungan inflasi bulanan telah meningkat sekitar 7 persen selama tiga bulan. Ini mendekati 30 persen lolos ke indeks CPI perkotaan. Dengan putaran baru devaluasi yang sedang berlangsung, yang kami perkirakan sekitar 15 persen, kami dapat memperkirakan IHK tahunan menyentuh 25 persen pada bulan Februari," jelasnya.

Inflasi yang lebih tinggi telah membebani konsumen, terutama rumah tangga berpendapatan rendah. Hampir 30 persen orang Mesir hidup dalam kemiskinan, menurut angka resmi.

Pada hari Senin (9/1/2023), Presiden Abdel Fattah el-Sisi menggambarkan situasinya sebagai “sangat sulit”, mendesak orang-orang untuk mempercayai pemerintahannya.

Pemerintah telah berusaha untuk mengekang pengeluaran negara, menghentikan pelaksanaan proyek-proyek baru yang mahal yang menghabiskan mata uang asing, dan memerintahkan badan-badan negara untuk memulai langkah-langkah penghematan. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda