DIALEKSIS.COM | Kanada - Persatuan Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan pada Rabu (12/1/2022) bahwa penjualan tiket pesawat turun tajam sejak akhir 2021.

Organisasi yang beranggotakan lebih dari 290 maskapai penerbangan itu menyalahkan pemerintah karena bereaksi berlebihan terhadap varian Omicron dengan menutup perbatasan.

IATA mengatakan, perjalanan udara internasional perlahan namun pasti pulih dari penutupan massal tahun 2020 dan awal 2021 sebelum varian Omicron yang menular cepat ditemukan pada akhir November, dilansir dari VoA Indonesia, Kamis (13/1/2022).

"Sayangnya, pemerintah bereaksi berlebihan terhadap munculnya varian Omicron dan mencoba menutup perbatasan tetapi gagal, dan melakukan tes-tes berlebihan dan karantina terhadap pendatang untuk memperlambat penyebaran," kata presiden IATA, Willie Walsh.

Pada bulan Oktober lalu, IATA memperkirakan kerugian $11,6 miliar pada tahun 2022, turun dari perkiraan $51,8 miliar pada tahun 2021 dan $137,7 miliar pada tahun 2020.

IATA menambahkan maskapai penerbangan yang menjalankan lebih banyak penerbangan jarak jauh akan lebih terimbas oleh penutupan perbatasan, tidak akan meraup keuntungan pada tahun ini. [VoA Ind]