Hong Kong Liburkan Sekolah dan Kampus
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Hong Kong menginstruksikan semua sekolah dan kampus diliburkan sementara mulai Kamis (14/11/2019) hingga sepekan kedepan.
Pengumuman tersebut disampaikan merespons situasi demonstrasi yang belakangan semakin memanas terkait bentrokan antara demonstran dan kepolisian.
Demo yang berujung ricuh juga membuat layanan transportasi umum di jalan arteri utama hingga lintas pelabuhan terputus. Operasional bus dan kereta bawah tanah pun terpaksa dihentikan. Akibatnya, 7,5 juta orang mengeluhkan kesulitan menjangkau tempat kerja.
Mengutip AFP, bukan hanya meliburkan institusi pendidikan, pemerintah juga mengimbau rumah sakit untuk menunda tindakan operasi yang tidak darurat. Perusahaan juga diminta menyesuaikan diri dengan pekerja yang masih terjebak dalam kemacetan.
Dalam beberapa hari terakhir, seperti dirilis CNN Indonesia, ribuan karyawan kantoran terlibat dalam pawai selama jam makan siang di seluruh wilayah hingga menutup jalan menuju distrik pusat. Pawai ini merupakan bentuk dukungan para karyawan terhadap aksi demonstrasi.
"Banyak anak-anak muda terluka sehingga kami harus ikut bergerak. Mereka telah mengorbankan banyak hal bagi kami, jadi semua masyarakat Hong Kong harus ikut bergerak," ungkap Chan, seorang pegawai hukum.
Demonstrasi yang berlangsung selama enam bulan terakhir belakangan kian memanas. Korban luka-luka berjatuhan dari demonstran hingga anggota kepolisian.
Gas air mata dilaporkan telah ditembakkan di dekat area Universitas Politeknik Hong Kong pada Kamis (14/11) sebagai upaya menyeluarkan demonstran dari area kampus. Kepolisian menuduh demonstran menembakkan panah ke arah polisi yang sedang berpatroli di sekitar kawasan kampus.
Siswa yang terlibat disebut menggunakan serangkaian senjata mulai dari ketapel, busur, panah, hingga raket tenis untuk melindungi diri dari polisi. Aksi ini kemudian diumumkan dalam sebuah forum daring yang banyak digunakan oleh demonstran pro-demokrasi.
"Penting! Poly (Universitas Politeknik Hong Kong) sedang dalam pertarungan! (Kami] Butuh (bantuan) orang-orang! (Kami) Butuh persediaan!," tulis unggahan di forum tersebut.
Selain mempersenjatai diri, para demonstran dilaporkan membangun dinding bata serta barikade dari semen untuk mengantisipasi serangan polisi di lain waktu.
Akibat aksi kali ini dilaporkan 70 orang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit, dua diantaranya berada dalam kondisi kritis.(me/cnnindonesia)