Beranda / Berita / Aceh / Perpustakaan Tanpa Teknologi Akan Ditinggalkan Masyarakat

Perpustakaan Tanpa Teknologi Akan Ditinggalkan Masyarakat

Kamis, 14 November 2019 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Praktisi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa Hd MSi menerima cenderamata usai memberikan kuliah umum di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (14/11/2019). [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kemajuan teknologi dan ledakan informasi yang membanjiri jagat maya, membuat peran perpustakaan kembali menjadi penting. Karena itu, perpustakaan diminta untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

"Perpustakaan tanpa teknologi akan ditinggalkan masyarakat. Kalau kita tidak berubah, maka kita akan dirubah," kata Praktisi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lasa Hd MSi saat memberikan kuliah umum di Aula Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (14/11/2019).

Menurutnya, manajemen perpustakaan harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tidak menutup diri terhadap kemajuan yang terjadi saat ini.

"Para pustakawan juga dituntut untuk multitasking (serba bisa), seperti menjadi dosen, penulis, narasumber, reviewer dan berbagai keterampilan lainnya," ungkap Praktisi Perpustakaan itu.

Selanjutnya, Dekan FAH UIN Ar-Raniry yang diwakili Wadek Bidang Administrasi Umum, Zubaidah MEd mengatakan, era revolusi industri 4.0 menjadi peluang sekaligus tantangan dan kecemasan bagi pustakawan. Dengan demikian, jika tidak ingin ditinggalkan maka harus profesional.

"Salah satu cara untuk profesional adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi," kata Zubaidah.

Kemudian, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Nurhayati Ali Hasan MLiS berharap, mahasiswa di lingkungan prodi tersebut mampu menyesuaikan diri dan memahami kebutuhan pemustaka saat ini dan di masa depan.

"Adopsi, menyesuaikan diri dan memahami kebutuhan. Itu yang harus kalian persiapkan sejak dini," pungkasnya.(sm)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda