kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / FDA: Dua Merek Obat Tetes Mata Ditarik Karena Risiko Kontaminasi

FDA: Dua Merek Obat Tetes Mata Ditarik Karena Risiko Kontaminasi

Kamis, 09 Maret 2023 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kantor FDA. [Foto: Sarah Silbiger / Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pejabat kesehatan AS memperingatkan konsumen tentang dua penarikan lagi obat tetes mata karena risiko kontaminasi yang dapat menyebabkan masalah penglihatan dan cedera serius.

Pengumuman itu menyusul penarikan obat tetes mata yang dibuat di India bulan lalu yang dikaitkan dengan wabah infeksi yang resisten terhadap obat. Satu orang meninggal dan setidaknya lima lainnya mengalami kehilangan penglihatan permanen.

Tidak ada indikasi penarikan terbaru terkait dengan produk tersebut.

Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan penarikan terpisah untuk obat tetes mata tertentu yang didistribusikan oleh Pharmedica dan Apotex setelah perusahaan mengatakan mereka secara sukarela menarik beberapa produk mereka dari pasar. Kedua perusahaan mengatakan penarikan dilakukan dengan berkonsultasi dengan FDA.

Pharmedica mengatakan akan menarik kembali dua lot Obat Tetes MSM 15% karena masalah "yang dapat mengakibatkan kebutaan." Obat tetes yang dijual bebas dirancang untuk mengobati iritasi mata. Perusahaan yang berbasis di Phoenix mengatakan konsumen harus segera berhenti menggunakannya dan kembalikan ke tempat obat dibeli.

Penarikan itu memengaruhi hampir 2.900 botol, menurut perusahaan. 

Pekan lalu, FDA memposting pengumuman penarikan terpisah dari Apotex yang menarik kembali enam resep obat tetes mata yang digunakan untuk mengobati glaukoma. Perusahaan mengatakan melakukan penarikan kembali setelah menemukan retakan di beberapa tutup botol.

Obat tetes didistribusikan sebagai Brimonidine Tartrate Ophthalmic Solution. 0,15% dan dijual antara April lalu hingga Februari.

Apotex mengatakan dalam email bahwa obat tetes mata itu diproduksi di Kanada. Perusahaan belum menerima laporan cedera yang terkait dengan penurunan tersebut. [ABC News]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda