Beranda / Berita / Dunia / FBI Tawarkan Rp794 Juta untuk Informasi Penembak Bos UnitedHealthcare

FBI Tawarkan Rp794 Juta untuk Informasi Penembak Bos UnitedHealthcare

Sabtu, 07 Desember 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penembakan Chief Executive Officer (CEO) UnitedHealthcare, Brian Thompson. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Amerika - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menawarkan imbalan sebesar US$50 ribu (sekitar Rp794 juta) bagi siapa pun yang memberikan informasi terkait pelaku penembakan Chief Executive Officer (CEO) UnitedHealthcare, Brian Thompson. 

FBI berharap imbalan tersebut dapat membantu mengungkap pelaku yang bertanggung jawab atas pembunuhan yang terjadi pada Rabu, 4 Desember 2024.

Dalam upaya ini, FBI telah merilis poster pencarian informasi yang memuat gambar tersangka penembakan. "Kami meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi tersangka tak dikenal yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut," demikian pernyataan FBI yang dikutip CNN.

Masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus ini dapat menghubungi saluran informasi FBI atau Departemen Kepolisian New York. Informasi juga bisa disampaikan melalui kantor FBI setempat atau situs daring di tips.fbi.gov.

Brian Thompson, yang menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare sejak 2021, ditemukan tewas setelah ditembak oleh pelaku tak dikenal di kawasan Midtown Manhattan, New York. Insiden terjadi saat Thompson berjalan menuju Hotel Hilton Midtown untuk menghadiri konferensi investor tahunan. Kepolisian menduga penembakan ini merupakan aksi pembunuhan berencana.

Beberapa petinggi UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare, dikabarkan telah menerima ancaman teror dalam beberapa bulan terakhir, meskipun kaitannya dengan kasus ini masih dalam penyelidikan.

Thompson telah mengabdi di UnitedHealthcare selama lebih dari dua dekade. Sejak diangkat menjadi CEO pada 2021, ia memimpin divisi asuransi kesehatan yang menjadi andalan perusahaan. Tahun lalu, divisi ini mencatat pendapatan sebesar US$281 miliar dengan laba operasional mencapai US$16 miliar, meningkat signifikan dari US$12 miliar pada 2021.

Steve Nelson, Presiden Aetna dan mantan eksekutif UnitedHealthcare, mengenang Thompson sebagai sosok cerdas dan ramah. "Dia adalah salah satu orang terpintar yang pernah bekerja bersama saya. Selalu menghormati dan mendukung karyawannya," ujar Nelson.

Namun, kepemimpinannya tidak lepas dari sorotan. Divisi yang dipimpin Thompson kerap dikritik anggota parlemen dan regulator federal atas tuduhan sistematis menolak klaim otorisasi untuk prosedur kesehatan. Selain itu, UnitedHealth Group pernah menjadi korban serangan siber yang menyebabkan bocornya data pribadi lebih dari 100 juta warga AS.

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di AS dengan pendapatan US$372 miliar pada 2023, UnitedHealth Group terus menjadi sorotan pemerintah. Saat ini, Kementerian Kehakiman AS tengah menyelidiki dugaan perilaku anti-persaingan terkait langkah perusahaan untuk mengakuisisi entitas perawatan rumah besar.

UnitedHealthcare juga menghadapi kontroversi pada 2023 akibat penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang disebut-sebut menolak klaim asuransi untuk lansia.

FBI berharap, langkah cepat dalam mengungkap pelaku pembunuhan Brian Thompson dapat membawa keadilan dan memastikan keamanan bagi dunia usaha, terutama di sektor kesehatan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI