Exxonmobil dan Chevron Alami Peningkatan Laba Yang Signifikan
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi Exxonmobil. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - ExxonMobil dan Chevron boleh girang dengan 'booming' harga minyak beberapa waktu belakangan. Bisa jadi, laba kedua raksasa energi tersebut mekar pada kuartal pertama ini. Tetapi, kedua perusahaan juga akan kehilangan uang dampak keputusannya angkat kaki dari Rusia di tengah eskalasi perang dengan Ukraina.
Exxon, perusahaan migas asal AS, akan merilis laporan kuartalan pada 29 April 2022 mendatang. Perusahaan optimis laba yang diraupnya meningkat signifikan.
Adapun bisnis inti Exxon, yakni minyak dan gas, diyakini akan meningkatkan laba perusahaan hingga US$2,3 miliar dibandingkan kuartal keempat tahun lalu.
Hal ini Harus dimaklumi, karena harga minyak AS meningkat hingga sepertiga selama jangka waktu tersebut. Tetapi, ingat, keputusan hengkang dari proyek pengeboran Rusia juga berpotensi mengakibatkan kerugian US$4 miliar lantaran sebagian proyek dimiliki oleh Pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Sebelumnya, Exxon mengatakan akan menghentikan operasional di proyek pengeboran Sakhalin-1 di Rusia. Langkah itu ditempuh dalam rangka menghukum Rusia atas invasi militer ke Ukraina yang kemudian diikuti oleh beberapa perusahaan energi lainnya.
Begitu pula dengan Chevron. Diperkirakan laba Chevron akan menyentuh level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir karena lonjakan harga minyak dan gas yang terjadi beberapa waktu terakhir. (CNN Ind)