Diduga Mata-mata untuk Iran, Penerjemah Tentara Jerman Diadili
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jerman - Seorang penerjemah Jerman-Afghanistan untuk tentara Jerman diadili pada hari Senin (20/1/2020), bersama dengan istrinya, dengan tuduhan mata-mata untuk Iran.
Abdul S dituduh dengan kasus pengkhianatan sangat serius dan melanggar rahasia negara dalam 18 kasus, menurut pengadilan regional Koblenz yang lebih tinggi di Jerman barat.
Pria berusia 51 tahun itu ditangkap pada Januari 2019, dilaporkan setelah mendapat informasi dari sumber di luar negeri
Istrinya yang berusia 40 tahun, Asiea S, akan bersamanya setelah jaksa pada bulan Desember menuduhnya membantu dan bersekongkol melakukan pengkhianatan.
"Asiea dituduh membantu suaminya sejak awal dengan kegiatan spionase untuk badan intelijen Iran," kata pengadilan Koblenz, tetapi dia belum ditahan oleh polisi.
Abdul bekerja selama beberapa tahun sebagai penerjemah sipil dan penasihat budaya Bundeswehr Jerman di barak Heinrich-Hertz di kota Daun, dekat Koblenz.
Pejabat telah tutup mulut tentang kasus ini, tidak mengungkapkan detail tentang informasi yang diduga bocor.
Abdul sendiri belum mengomentari tuduhan terhadap dirinya, pengadilan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Istrinya menghadapi hukuman maksimal 11 tahun penjara.
Kasus pengadilan akan diadakan tertutup dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Maret. (aljazeera)