Diduga Bantu Meretas Ponsel, WhatsApp Gugat Perusahaan Israel
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | AS - WhatsApp telah menggugat perusahaan pengawasan Israel NSO Group dengan tuduhan membantu mata-mata pemerintah membobol ponsel sekitar 1.400 pengguna di empat benua dalam peretasan yang menargetkan diplomat dan pejabat senior pemerintah.
Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal di San Francisco pada hari Selasa (29/10/2019), layanan pesan WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook Inc, menuduh NSO memfasilitasi kegiatan peretasan pemerintah di 20 negara, termasuk Meksiko, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Dalam sebuah pernyataan, WhatsApp mengatakan 100 anggota masyarakat sipil telah menjadi sasaran, menyebutnya "pola pelecehan yang tidak salah lagi". NSO membantah tuduhan itu.
"Dalam kondisi sekuat mungkin, kami membantah tuduhan hari ini dan akan dengan gigih melawannya," kata NSO dalam sebuah pernyataan.
"Satu-satunya tujuan NSO adalah untuk menyediakan teknologi bagi badan intelijen dan penegak hukum pemerintah berlisensi untuk membantu mereka memerangi terorisme dan kejahatan serius."
WhatsApp mengatakan serangan itu mengeksploitasi sistem panggilan video untuk mengirim malware ke perangkat seluler sejumlah pengguna yang secara diam-diam memata-matai pemilik telepon, membuka kehidupan digital mereka hingga pengawasan resmi.
Menurut sebuah laporan New York Times tahun lalu, UEA telah meminta NSO untuk meretas ponsel-ponsel emir Qatar dan seorang pangeran Saudi di antara rival politik dan regional lainnya. (Aljazeera)