CIA Ungkap: Covid-19 Diduga Berasal dari Kebocoran Lab
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Washington, D.C - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) resmi mengumumkan penilaian baru terkait asal-usul Covid-19. CIA kini menyatakan bahwa virus tersebut lebih mungkin berasal dari kebocoran laboratorium di China dibandingkan dengan penularan dari hewan ke manusia.
Penilaian ini muncul setelah John Ratcliffe, mantan Direktur Intelijen Nasional era pemerintahan Donald Trump, dikonfirmasi sebagai Direktur CIA untuk periode kedua kepemimpinan Trump. Dalam wawancara dengan media konservatif Breitbart, Ratcliffe menegaskan bahwa menyelidiki asal-usul Covid-19 adalah prioritas utama bagi lembaganya.
“CIA tidak akan diam,” ujarnya, seraya menyatakan keyakinannya bahwa pandemi ini bermula dari kebocoran di Institut Virologi Wuhan.
Pada Sabtu (25/1/2025), seorang juru bicara CIA menyampaikan bahwa lembaga tersebut menilai dengan tingkat keyakinan rendah bahwa asal-usul pandemi lebih mungkin terkait dengan penelitian di laboratorium daripada penularan alami. Namun, mereka juga menekankan bahwa kedua skenario tetap dianggap masuk akal.
Menurut seorang pejabat AS yang berbicara kepada AFP, analisis baru yang mendasari perubahan sikap ini telah dilakukan di bawah kepemimpinan Direktur CIA sebelumnya, William Burns, dan selesai sebelum Ratcliffe menjabat.
Pandangan CIA ini menambah dimensi baru dalam perdebatan yang telah berlangsung di komunitas intelijen AS. Beberapa lembaga, seperti FBI dan Departemen Energi, sebelumnya juga mendukung teori kebocoran laboratorium dengan tingkat keyakinan berbeda. Namun, sebagian besar badan intelijen lainnya masih condong pada teori asal-usul alami.
Pendukung teori kebocoran laboratorium sering mengaitkan fakta bahwa kasus pertama Covid-19 yang diketahui muncul di Wuhan, China, yang menjadi pusat penelitian virus corona utama. Kota ini terletak sekitar 1.600 kilometer dari populasi kelelawar terdekat yang diketahui membawa virus serupa SARS.
Meski demikian, pemerintah China terus membantah keras tuduhan tersebut dan menuding Amerika Serikat mempolitisasi pandemi.
Dengan pernyataan terbaru CIA ini, tekanan terhadap China untuk memberikan akses lebih besar kepada komunitas internasional guna menyelidiki asal-usul pandemi diperkirakan akan meningkat. Namun, tanpa bukti konklusif, pertanyaan tentang bagaimana Covid-19 bermula tetap menjadi teka-teki global yang memicu perdebatan sengit.
Pernyataan ini juga diprediksi memengaruhi hubungan bilateral AS dan China, yang selama ini telah tegang akibat berbagai isu, termasuk keamanan teknologi, perdagangan, dan hak asasi manusia.