kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / China: Kepala Interpol Meng Hongwei Hilang

China: Kepala Interpol Meng Hongwei Hilang

Sabtu, 06 Oktober 2018 21:10 WIB

Font: Ukuran: - +

Hongwei terakhir terlihat di kota Perancis Lyon, markas Interpol, akhir September [File: AFP]


DIALEKSIS.COM | Beijing - Pemerintah China tetap membisu pada hilangnya Kepala Investigasi Kriminal Politik Internasional (Interpol) Meng Hongwei ketika berada dalam sebuah perjalanan ke China.

Kehilangannya diumumkan pada hari Jumat, ketika pihak berwenang Prancis mengatakan mereka membuka penyelidikan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Meng, seorang warga Tionghoa yang membantu wakil menteri untuk keamanan publik.

Menurut sebuah laporan yang dimuat South China Morning Post, Meng dibawa untuk ditanyai oleh pihak berwenang China. Media ini, yang mendasarkan laporannya pada sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan alasan untuk pertanyaan Meng tidak diketahui.

Interpol mengatakan dalam sebuah tweet bahwa kasus itu "masalah itu terkait dengan pihak berwenang di Prancis dan China".

Awalnya penghilangan Meng dilaporkan oleh istrinya, yang mengatakan kepada polisi Prancis di kota Lyon bahwa dia belum mendengar kabar dari Meng sejak dia pergi ke Tiongkok.

Meng terakhir terlihat di Lyon, markas Interpol, pada akhir September.

Adrian Brow dari Al Jazeera, melaporkan dari Beijing, bahwa keheningan China adalah "merefleksikan betapa sensitifnya kasus ini".

"Sejauh ini China tidak mengatakan apa-apa tentang menghilangnya Meng Hongwei. Media yang dikontrol negara sejauh ini tidak melaporkan kisah ini dan penyebutan namanya di media sosial sedang dihapus," katanya.

"Itu saya pikir refleksi dari seberapa sensitifnya kasus ini."

Menurut situs Interpol, Meng berpengalaman hampir 40 tahun dalam peradilan pidana dan kepolisian, dan telah mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan lembaga hukum, pengendalian narkotika dan kontraterorisme.

Seturut pengangkatannya, para kritikus menyarankan bahwa pengangkatan Meng memberi Beijing kesempatan untuk meminta bantuan lebih internasional dalam melacak yang diduga penjahat ekonomi, termasuk pejabat korup, yang ditargetkan oleh kampanye anti-korupsi Presiden Xi Jinping.

Tetapi Interpol, di masa lalu, telah menyangkalnya, dengan mengatakan bahwa kepalanya tidak campur tangan dalam operasi sehari-hari, yang ditangani oleh sekretaris jenderal Juergen Stock di Jerman. Al Jazeera News


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda