Besok Jerman Tetapkan China sebagai Area Varian Virus Berbahaya, Indonesia?
Font: Ukuran: - +
Penumpang yang mengantre di Bandara Frankfurt, saat penyebaran wabah COVID-19 berlanjut, di Frankfurt, Jerman (1/4/2021). Foto: Antara/Reuters/Ralph Orlowski/aa.
DIALEKSIS.COM | Dunia - Jerman menetapkan China sebagai "area varian virus berbahaya" mulai besok, (9/1/2023). Kementerian Luar Negeri Jerman mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan tak penting ke negara itu lantaran gelombang COVID-19 sedang terjadi di sana.
Lewat situsnya, Kemenlu Jerman menjelaskan bahwa keputusan itu diambil sehubungan dengan "level puncak kasus COVID-19 di China dan sistem layanan kesehatan yang kewalahan", dilansir dari Anadolu.
Institut Robert Koch (RKI) mengatakan Republik Rakyat China, kecuali Wilayah Administratif Hong Kong, mulai 9 Januari dianggap sebagai area varian virus yang menimbulkan kekhawatiran. Lembaga itu menyebut, status "berpotensi terjadi" merupakan kategori baru dalam klasifikasi area varian virus.
1. RRC kecuali Hong Kong termasuk ke area berstatus menimbulkan kekhawatiran
Institut Robert Koch (RKI) mengatakan Republik Rakyat China, kecuali Wilayah Administratif Hong Kong, mulai 9 Januari dianggap sebagai area varian virus yang menimbulkan kekhawatiran. Lembaga itu menyebut, status "berpotensi terjadi" merupakan kategori baru dalam klasifikasi area varian virus.
2. Aturan masuk yang ketat bagi pelaku perjalanan asal China pun diperketat
Berdasarkan kebijakan baru itu, aturan masuk yang ketat bagi pelaku perjalanan asal China, termasuk tes antigen atau PCR, akan berlaku di Jerman mulai Senin.
Pelaku perjalanan dari China setidaknya diwajibkan menyerahkan kepada pihak maskapai satu hasil tes antigen negatif, yang dilakukan tidak lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan ke Jerman. Penumpang asal China juga dapat melakukan tes COVID-19 setibanya di bandara atas permintaan otoritas.
3. Eropa akan menguji air limbah dari China
Sebelumnya, Uni Eropa menggelar rapat darurat terkait lonjakan kasus COVID-19 di China. Hasilnya, negara-negara anggota Uni Eropa diminta untuk memberlakukan tes PCR untuk pelancong yang datang dari China.
Jerman menerapkan rekomendasi bersama yang dikeluarkan negara-negara Uni Eropa. Jerman, seperti halnya Austria dan Belgia, juga berencana menguji air limbah pesawat yang bertolak dari China terkait kemungkinan varian baru COVID-19.