Beranda / Berita / Dunia / Baterai Litium Meledak Picu Kebakaran Pabrik di Korea Selatan

Baterai Litium Meledak Picu Kebakaran Pabrik di Korea Selatan

Senin, 24 Juni 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu beberapa jam untuk memadamkan api di pabrik yang memproduksi baterai litium di Kota Hwaseong. [Foto: YONHAP/EPA-EFE/REX/Shutterstock]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kebakaran besar terjadi di pabrik setelah baterai litium meledak yang menewaskan beberapa pekerja di Korea Selatan.

Kebakaran terjadi pada Senin (24/6/2024) pagi di Pabrik Aricell di Kota Hwaseong, sekitar 45 km (28 mil) selatan ibu kota Seoul.

Tayangan televisi lokal menunjukkan ledakan kecil terjadi saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. Sebagian atapnya runtuh.

Korea Selatan adalah produsen baterai litium terkemuka, yang digunakan di banyak barang mulai dari kendaraan listrik hingga laptop.

Sejauh ini, setidaknya 16 orang tewas dalam kebakaran tersebut, menurut laporan Reuters yang mengutip seorang petugas pemadam kebakaran, meskipun jumlah korban tewas kemungkinan lebih tinggi. Kantor berita Yonhap menyebutkan sekitar 20 mayat telah ditemukan.

Pabrik Aricell menampung sekitar 35.000 sel baterai di lantai dua, tempat baterai diperiksa dan dikemas, dan lebih banyak lagi disimpan di tempat lain.

Pejabat pemadam kebakaran setempat Kim Jin-young mengatakan kebakaran dimulai ketika serangkaian sel baterai meledak, meskipun masih belum jelas apa yang memicu ledakan awal. Sekitar 100 pekerja berada di lokasi saat itu.

Kim mengatakan pada awalnya sulit untuk memasuki lokasi tersebut "karena kekhawatiran akan terjadinya ledakan tambahan".

Karena api litium dapat bereaksi secara intens dengan air, petugas pemadam kebakaran harus menggunakan pasir kering untuk memadamkan api, yang memerlukan waktu beberapa jam untuk dapat dikendalikan.

Baterai lithium berisiko meledak jika rusak atau terlalu panas. Meskipun api dapat dipadamkan, api tetap berisiko menyala kembali tanpa peringatan karena reaksi kimia. [bbc]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda