Bank Sperma China Tawarkan Rp11 Juta Untuk Pendonor
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Demi mendapatkan sperma, sebuah bank sperma di China menjanjikan uang tunai untuk tiap sperma yang berkualitas.
Bank Sperma Manusia Zhejiang yang berbasis di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, telah berulang kali meminta donor selama beberapa bulan terakhir.
"Kebaikan Anda memicu harapan, pengabdian Anda membantu masa depan," kata sebuah posting Weibo oleh bank sperma pada hari Sabtu lalu.
"Kami mengundang Anda untuk melakukan pelayanan publik dan menyumbangkan sperma Anda!"
Dalam unggahan sebelumnya, mereka menyebut bahwa menyumbangkan sperma sama dengan mendonorkan darah.
"Itu adalah tindakan kemanusiaan yang mulia, menunjukkan pemahaman yang benar-benar baru tentang hidup."
"Kami menawarkan Anda 5.000 yuan (Rp11 juta), hanya untuk menemukan bets terbaik di kota. Apa yang kamu tunggu?" tulis unggahan itu.
Iklan permintaan donor sperma di media sosial ini menjadi bahan lelucon oleh warganet.
"Saya buta warna dan terlalu tua, saya cukup yakin saya tidak akan memenuhi syarat," komentar satu orang di Weibo, dikutip dari South China Morning Post.
"Saya buta warna dan terlalu tua, saya cukup yakin saya tidak akan memenuhi syarat," komentar satu orang di Weibo.
"Bagaimana jika saya menyumbangkan begitu banyak sperma sehingga saya memiliki anak yang tidak dikenal di seluruh negeri di masa depan?" canda yang lainnya.
Hanya saja, pada kenyataannya antusiasme orang di dunia nyata tak semeriah di dunia sosial. Sheng Huiqiang, direktur Bank Sperma Manusia Zhejiang, mengatakan kepada Qianjiang Evening News bahwa bank menghadapi kekurangan sperma yang serius dalam beberapa tahun terakhir.
Dia mengatakan bahwa meskipun ada banyak telepon yang masuk dan menanyakan tentang donasi sperma, hanya sedikit yang benar-benar datang. Di antara mereka yang memang datang, lebih sedikit yang lolos bisa mendonasikan spermanya.
Sheng telah bekerja di bank sperma sejak didirikan pada 2005. Saat itu staf mencoba merekrut donor dari universitas tetapi tidak berhasil, katanya. Sekolah-sekolah sangat antusias dalam iklan menentang aborsi, tetapi ragu-ragu ketika berbicara tentang menyumbangkan sperma.
"Meski masyarakat kita sedang berkembang, namun masyarakat tidak sepenuhnya oke dengan hal ini, mereka kurang terbuka tentangnya," ujarnya.
Pada awalnya, mereka hanya memiliki beberapa lusin pendonor setiap tahun. Secara bertahap, semakin banyak yang bergabung. Sekarang, bank sperma memiliki sekitar 1.500 pendonor setiap tahun. Namun, jumlahnya masih belum cukup karena kualitas sperma menurun setiap tahun, katanya.
"Saat ini, hanya sekitar 400 dari 1.500 donor kami yang memenuhi syarat untuk donasi, sekitar 27 persen. Pada awalnya angka kualitas sperma sekitar 40 persen, "ujarnya.
Kualitas sperma dinilai baik jika setelah pembekuan masih ada lebih dari 12 juta sperma per mililiter.
Penurunan sperma pria China juga menurun karena berbagai faktor, termasuk merokok, minum minuman keras, begadang, dan kurang olahraga. Studi sebelumnya dari bank sperma menemukan bahwa di antara mahasiswa di kota, kualitas sperma terbaik berasal dari mereka yang mengambil jurusan pendidikan jasmani.
Ada persyaratan lain dari bank sperma tersebut untuk menyeleksi donor. Seseorang harus berusia antara 20 dan 40 tahun, harus memiliki setidaknya gelar pasca-sekolah menengah, dan memiliki tinggi badan setidaknya 1,65 meter.
Sperma yang berkualitas diberikan kepada keluarga yang tidak dapat hamil atau memiliki penyakit keturunan. Bank sperma ini telah membantu lebih dari 2.000 keluarga setiap tahun dan dalam 16 tahun sejak didirikan, 11.420 bayi telah lahir, kata Sheng.
Namun dalam perkembangannya, keluarga yang memilih donor sperma memiliki kebutuhan yang lebih personal sekarang, termasuk memilih donor sperma dari pria berkulit putih dan tampan.[CNN Indonesia]