Badai Salju Musim Dingin Landa Sejumlah Kota Besar di AS
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. Badai salju musim dingin sedang melanda sejumlah kota besar di AS pada Selasa (13/2/2024) pagi. [Foto: AFP Photo/Ben Stansall]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Badai salju musim dingin sedang melanda Timur Laut dan dapat mendatangkan malapetaka bagi kota-kota besar selama perjalanan pada Selasa (13/2/2024) pagi.
Sekolah negeri di Kota New York, yang merupakan sistem terbesar di negara AS, ditutup pada hari Selasa, dan kelas-kelas akan dialihkan ke pembelajaran jarak jauh, Walikota Eric Adams mengumumkan. Sekolah Umum Boston juga ditutup pada hari Selasa.
Lebih dari 300 penerbangan pada hari Selasa telah dibatalkan pada Senin sore, dengan bandara di New York City dan Boston menjadi yang paling terkena dampaknya.
Ini menandai pertama kalinya dalam dua tahun Kota New York berada di bawah pengawasan badai musim dingin.
Badai salju diperkirakan berlangsung sekitar pukul 7 pagi hingga Selasa sore. Kecepatan hujan salju bisa mencapai 2 inci per jam.
Badai yang bergerak cepat ini akan diawali dengan hujan di Kota New York pada Senin malam, dan kemudian berubah menjadi salju di beberapa titik pada malam hari. Banjir pesisir juga mungkin terjadi dari Delaware hingga New Jersey hingga New England.
Pada Selasa pagi, perjalanan berbahaya diperkirakan terjadi dari Philadelphia ke New York City ke Hartford, Connecticut, ke Boston. Salju lebat dikombinasikan dengan hembusan angin berkecepatan 40 mph akan membuat perjalanan hampir mustahil dilakukan.
Salju setinggi empat hingga 8 inci diperkirakan terjadi di Boston dan sebagian besar Kota New York.
Philadelphia diperkirakan akan mengalami salju setebal 1 hingga 3 inci di kota dan 3 hingga 6 inci di pinggiran utara.
Salju setinggi enam hingga 12 inci mungkin terjadi di Pennsylvania bagian timur, New Jersey bagian utara, Lembah Hudson di New York, beberapa bagian utara Kota New York, Long Island, dan New England bagian tenggara.
Badai akan berakhir pada sore hari dan hilang sepenuhnya pada jam 7 malam. [abc news]