Astronot China Kembali ke Bumi Setelah Enam Bulan di Luar Angkasa
Font: Ukuran: - +
Tiga astronot Ye Guangfu, Wang Yaping dan Zhai Zhigang, melambai pada upacara keberangkatan sebelum peluncuran mereka di pesawat ruang angkasa Shenzhou 13 pada bulan Oktober 2021. [Foto: AFP]
DIALEKSIS.COM | Beijing - Tiga astronot China mendarat di China utara pada Sabtu (16/4/2022) setelah 183 hari di luar angkasa, mengakhiri misi luar angkasa berawak terpanjang di negara itu.
Menurut siaran CCTV, dua pria dan satu wanita, Zhai Zhigang, Ye Guangfu dan Wang Yaping, mendarat dengan selamat di sebuah kapsul kecil sebelum pukul 10 pagi waktu Beijing (02:00 GMT) setelah menghabiskan enam bulan di modul inti Tianhe dari stasiun ruang angkasa Tiangong China.
"Kapsul re-entry Shenzhou 13 berhasil mendarat," kata penyiar CCTV, melansir Aljazeera, Sabtu (16/4/2022).
Ketiganya telah menyelesaikan dua perjalanan luar angkasa, melakukan berbagai eksperimen ilmiah, menyiapkan peralatan, dan menguji teknologi untuk konstruksi masa depan selama mereka berada di orbit.
Rekaman langsung dari CCTV menunjukkan kapsul mendarat di awan debu, dengan kru darat yang menjauhi lokasi pendaratan bergegas dengan helikopter untuk mencapainya.
Dihalangi oleh Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), China telah menghabiskan 10 tahun terakhir mengembangkan teknologi untuk membangun Tiangong, satu-satunya stasiun luar angkasa selain ISS.
Negara ini bertujuan untuk menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030, menyaingi AS dan Rusia. Ia telah mendaratkan rover di Mars dan mengirim probe ke Bulan, dan Badan Antariksa Nasional negara itu mengatakan akan meluncurkan misi bulan berawak pada tahun 2029. [Aljazeera]