kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / AS : Konyol Klaim Beijing Atas Laut China Selatan

AS : Konyol Klaim Beijing Atas Laut China Selatan

Sabtu, 29 Agustus 2020 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +



PENASEHAT keamanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Robert O’ Brien menyebut klaim Tiongkok di Laut China Selatan 'konyol'. Dia mengumumkan pertemuan mendatang dengan mitranya di Jepang, India, dan Australia untuk memperkuat kemitraan pertahanan di kawasan tersebut. 

O'Brien mengatakan klaim Beijing atas hampir seluruh lautan yang diklaim oleh Vietnam, Filipina, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya telah ditolak oleh semua negara besar dan negara maritim. Hal itu ia utarakan dalam diskusi daring dengan Paula Dobriansky selaku Wakil Ketua Atlantic Council’s Scowcroft Centre for Strategy and Security.

"Klaim Tiongkok telah ditolak oleh (Mahkamah Arbitrase) Hukum Laut, dan sekarang Tiongkok terlibat dalam latihan militer di perairan ini, yang mereka anggap domestik dan yang sama sekali bukan imajinasi domestik," ujarnya, merujuk ke keputusan tahun 2016 oleh pengadilan di Den Haag, yang menetapkan Tiongkok tidak memiliki 'hak bersejarah' atas laut itu. 

“Amerika Serikat tidak akan mundur dari prinsip yang telah lama dipegangnya bahwa laut dunia dan perairan internasional harus bebas untuk navigasi, dan sama dengan ruang dan hak udara di wilayah udara internasional,” imbuhnya seperti dikutip South China Morning Post.

Beijing menolak keputusan pengadilan tersebut dan menggambarkannya sebagai 'tidak memiliki kekuatan mengikat. 

O'Brien menanggapi pertanyaan dari Dobriansky, mantan wakil menteri luar negeri untuk urusan global, tentang tuduhan Tiongkok pesawat mata-mata U-2 AS memasuki zona larangan terbang tanpa izin selama latihan angkatan laut Tiongkok di lepas pantai timur laut negara itu dan berita Beijing kemudian meluncurkan dua rudal, termasuk 'pembasmi kapal induk, ke daerah tersebut. 

Perselisihan antara Beijing dan Washington atas Laut China Selatan telah meningkat sejak Beijing memulai operasi reklamasi lahan pada 2016 di beberapa fitur yang dikuasainya di Kepulauan Spratly, dan membangun kota baru di salah satu pulau--Sansha di Pulau Woody--pada gilirannya mengarah pada peningkatan pariwisata Tiongkok. 

Pemerintahan Trump menambahkan gesekan dengan melontarkan tantangan langsung terhadap klaim Beijing dengan menyebut semua tindakan dan klaim Tiongkok sepenuhnya melanggar hukum. 

O'Brien mengatakan pertemuan tingkat tinggi antara AS, Jepang, Australia, dan India direncanakan pada September dan Oktober. 

"Saya pikir (Menteri Luar Negeri Mike Pompeo) akan bertemu dengan para menteri luar negeri dari negara-negara tersebut juga pada September dan Oktober," tambahnya. 

"Kami sangat berkomitmen untuk aliansi ini." Pompeo telah bekerja lintas departemen dalam pemerintahan Trump untuk melawan klaim Tiongkok di Laut China Selatan. Pada Rabu lalu ia mengumumkan sanksi terhadap entitas Tiongkok termasuk China Communications Construction Company (CCCC) milik negara, menyebut langkah tersebut sebagai tanggapan terhadap 'militerisasi' pos-pos terdepan Beijing di Laut China Selatan. (AFP/MediaIndonesia)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda