kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / AS dan Inggris Latihan Angkatan Laut Bersama di Laut Cina Selatan

AS dan Inggris Latihan Angkatan Laut Bersama di Laut Cina Selatan

Kamis, 17 Januari 2019 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

AS dan Inggris menggelar latihan militer bersama pertama kalinya di Laut China Selatan (LCS). (Foto: Ilustrasi/Sindonews)

DIALEKSIS.COM | Tokyo - Amerika Serikat dan Inggris melakukan latihan angkatan laut bersama di Laut Cina Selatan yang disengketakan sejak China membangun pangkalan-pangkalan di sana. Kedua angkatan laut itu mengatakan pada hari Rabu (16/1), ketika Washington meminta bantuan dari sekutu untuk menjaga tekanan terhadap Beijing.

Sebuah perusak rudal yang dipandu Angkatan Laut AS, USS McCampbell, yang berbasis di Jepang, dan fregat Angkatan Laut Kerajaan, HMS Argyll, yang sedang dalam perjalanan keliling Asia, melakukan latihan komunikasi dan latihan-latihan lainnya dari hari Jumat hingga Rabu "untuk mengatasi prioritas keamanan bersama", Angkatan Laut AS mengatakan dalam siaran pers.

"Tidak ada catatan dalam sejarah operasi terakhir bersama-sama, khususnya di Laut Cina Selatan," kata juru bicara Angkatan Laut AS.

Tidak ada latihan bersama semacam itu setidaknya sejak 2010, ia menambahkan.

Latihan ini dilakukan setelah kapal perang Inggris lainnya, 22.000 ton HMS Albion, berlayar dekat dengan rantai pulau Paracel yang diklaim oleh Cina di Laut Cina Selatan pada bulan Agustus.

Ini adalah pertama kalinya Inggris secara langsung menantang kontrol Cina yang semakin besar terhadap jalur strategis dan datang setelah Amerika Serikat mengatakan ingin melihat lebih banyak partisipasi internasional dalam aksi semacam itu. Beijing menuduh London terlibat dalam "provokasi".

McCampbell bulan ini berlalu dalam 12 mil laut dari rantai pulau yang sama dalam kebebasan operasi navigasi, yang Angkatan Laut AS katakan adalah untuk "menantang klaim maritim yang berlebihan".

Klaim Cina di Laut Cina Selatan, yang melaluinya sekitar 3 triliun dolar AS lewat perdagangan kapal setiap tahun, diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Amerika Serikat dan Inggris tidak memiliki klaim teritorial di wilayah tersebut.

Gambar-gambar dari pangkalan-pangkalan China yang dirilis tahun lalu tampaknya menunjukkan rudal permukaan ke udara yang dipasang di truk atau rudal jelajah kapal. Angkatan udara Tiongkok juga telah mendaratkan pembom di pulau-pulau yang disengketakan sebagai bagian dari latihan di wilayah tersebut. (Reuters)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda