Beranda / Berita / Dunia / Al Jazeera Memuji Pembebasan Wartawan Reuters di Myanmar

Al Jazeera Memuji Pembebasan Wartawan Reuters di Myanmar

Kamis, 09 Mei 2019 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wa Lone dan Kyaw Soe Oo merayakan kebebasannya dengan keluarga dan anak-anak mereka. (Foto: Ann Wang/Reuters)

DIALEKSIS.COM | Qatar - Al Jazeera Media Network memuji pembebasan wartawan Reuters Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar dengan tuduhan palsu.

Selama 500 hari terakhir, Wa dan Kyaw menjadi rambu dalam serangan terhadap kebebasan pers dan titik berkumpul bagi mereka yang bekerja untuk mempromosikan kebebasan pers dan perlindungan jurnalis.

Mengomentari rilis tersebut, Mostefa Souag, penjabat direktur jenderal Al Jazeera Media Network, mengatakan: "Kebebasan Wa Lone dan Kyaw Soe Oo yang dimenangkan dengan susah payah adalah penyebab perayaan bagi jurnalis di seluruh dunia.

"Sementara kita merayakan pembebasan kolega Reuters, Al Jazeera meminta lembaga media dan organisasi hak internasional lainnya untuk melanjutkan kampanye pembebasan setiap jurnalis yang dipenjara secara tidak adil atau ditahan secara sewenang-wenang yang melanggar hak mereka atas kebebasan berbicara," tambah Souag.

"Ada ratusan jurnalis lainnya mendekam di penjara karena hanya menjalankan profesi jurnalistik mereka.

"Al Jazeera menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk segera membebaskan jurnalis kami Mahmoud Hussein yang telah dipenjara di penjara Mesir tanpa dakwaan, persidangan atau hukuman, selama lebih dari 850 hari karena melanggar hukum Mesir dan internasional," lanjut Souag.

"Kami tidak sendirian dalam perjuangan kami untuk kebebasan pers terhadap rezim yang represif, dan sementara bahaya yang dihadapi oleh wartawan semakin mengerikan, banyak yang terus berani menghadapi ancaman dan kekerasan untuk menghadirkan laporan yang akurat, independen, dan tidak memihak kepada mereka yang paling membutuhkannya.

"Kita semua harus memperbarui komitmen kita untuk memperjuangkan kebebasan media dan bekerja sama untuk melawan pasukan yang lebih suka membuat kita tetap dalam kegelapan," kata Souag. (Al Jazeera)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda