kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / 25 Kasus Antraks pada Ternak Terkonfirmasi di Dakota Utara

25 Kasus Antraks pada Ternak Terkonfirmasi di Dakota Utara

Sabtu, 02 Desember 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi penyakit antraks. Sebanyak 25 kasus antraks terkonfirmasi di Dakota Utara pada hewan ternak. [Foto: Shutterstock/Jarun Ontakrai]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kasus baru penyakit antraks pada ternak telah dikonfirmasi di Grant County, Dakota Utara, menurut pejabat pertanian negara bagian, meningkat jumlah menjadi 25 kasus.

"Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan di negara bagian tersebut sejak bulan Agustus, semuanya terjadi di Grant County dan wilayah tetangganya, Hettinger dan Adams," kata Departemen Pertanian Dakota Utara dalam siaran persnya, dikutip Sabtu (2/12/2023).

Meskipun jarang terjadi kasus antraks pada akhir tahun ini, Komisaris Pertanian Doug Goehring mengatakan, cuaca di wilayah tersebut akhir-akhir ini sangat sejuk sehingga memungkinkan ternak untuk tetap berada di padang rumput, tempat tumbuh suburnya penyakit antraks.

Wabah di Dakota Utara tahun ini adalah yang terburuk sejak tahun 2005. Dari tahun 2006-2022, sebanyak 18 kasus antraks pada ternak telah terkonfirmasi. Wabah di AS jarang terjadi karena vaksin untuk ternak murah dan mudah diberikan.

Penyakit ini tidak menular. Hal ini disebabkan oleh spora bakteri yang tidak aktif di dalam tanah selama beberapa dekade dan menjadi aktif dalam kondisi ideal, seperti kekeringan. Pada tahun 2005, 109 kasus antraks menyebabkan lebih dari 500 kematian hewan, dengan total kerugian ternak diperkirakan lebih dari 1.000 ekor.

Antraks yang terjadi secara alami tidak menimbulkan bahaya besar bagi manusia. Biasanya di AS, infeksi berasal dari penanganan bangkai atau cairan dari ternak yang terkena penyakit tanpa pakaian pelindung, sehingga spora dapat berpindah dan mengakibatkan infeksi kulit yang mudah diobati, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit federal.

Bahaya terbesar bagi manusia berasal dari menghirup spora, yang hampir selalu berakibat fatal jika tidak ditangani. Namun hal ini sangat jarang terjadi, bahkan pada orang yang bekerja di bidang peternakan, menurut CDC. [ABC News]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda