Wali Nanggroe Aceh Lakukan Benchmarking Sistem Green Mining di PT Vale Indonesia
Font: Ukuran: - +
Kunjungan Wali Nanggroe Aceh bersama rombongan yang ditemani oleh Dirut SCI, Machmud Achmad ke Kantor PT Vale. [Foto: Humas SCI]
DIALEKSIS.COM | Makassar - Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar, bersama rombongan, melakukan kunjungan ke kantor PT Vale Indonesia di Makassar pada Senin (11/11/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan benchmarking terhadap sistem green mining yang diterapkan oleh PT Vale Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam di Aceh.
Kedatangan Wali Nanggroe Aceh diterima langsung oleh Head of External Relations PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, serta Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI), Machmud Achmad, beserta jajaran manajemen PT Vale Indonesia dan SCI.
Dalam pertemuan tersebut, Machmud Achmad menjelaskan bahwa Wali Nanggroe Aceh sangat tertarik untuk mempelajari sistem green mining yang diterapkan oleh PT Vale Indonesia.
“Wali Nanggroe Aceh menyampaikan keinginannya untuk menerapkan sistem green mining di Aceh, yang selama ini dirasa kurang optimal dalam pengelolaan sumber daya alam,” ujar Machmud Achmad dalam rilis yang diterima oleh dialeksis.com, pada Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan sumber daya alam di Aceh adalah tidak adanya upaya yang signifikan untuk memulihkan kondisi alam ke keadaan semula setelah dieksploitasi.
Sebagai salah satu perusahaan tambang besar di Indonesia yang dikenal dengan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Vale Indonesia menjadi pilihan utama bagi Wali Nanggroe Aceh untuk dijadikan contoh dalam pengelolaan pertambangan yang lebih ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe Aceh berharap dapat mempelajari lebih dalam tentang praktik green mining yang diimplementasikan oleh PT Vale, untuk kemudian diterapkan di Aceh guna meningkatkan kualitas lingkungan dan keberlanjutan alam di daerah tersebut.
“Sistem green mining PT Vale Indonesia adalah contoh yang sangat relevan bagi Aceh, di mana pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan,” lanjut Machmud Achmad.
Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Wali Nanggroe Aceh untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam sektor pertambangan di Aceh, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemulihan lingkungan setelah kegiatan eksploitasi sumber daya alam.
Ke depannya, Wali Nanggroe Aceh berharap bahwa setelah mempelajari sistem green mining PT Vale Indonesia, Aceh dapat mengimplementasikan teknologi dan kebijakan yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat menjadi model bagi provinsi lainnya di Indonesia dalam hal pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, PT Vale Indonesia Tbk. adalah perusahaan pertambangan yang berfokus pada produksi nikel, dan dikenal memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan serta perlindungan lingkungan melalui berbagai inisiatif green mining.
sedangkan, PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) adalah perusahaan yang bergerak di sektor pengelolaan sumber daya alam dan berkomitmen untuk mendukung praktik-praktik keberlanjutan di seluruh Indonesia. [*]
- PT Agama Medan Minta Dukungan Wali Nanggroe Aceh Perkuat Kewenangan
- Silaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Wakil Ketua KI Pusat Terima Banyak Petuah
- Disbudpar Aceh Terima Delegasi Kedutaan Filipina, Bahas Benchmarking Wisata dan Budaya Religi
- Wali Nanggroe Aceh Anugerahkan Gelar Kehormatan untuk Tokoh dan Negara Mitra