TNI AL dan TNI AU Gelar Operasi “Garda Paus-21”
Font: Ukuran: - +
Foto: Dispenal
DIALEKSIS.COM | Jakarta - TNI AL melalui Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada (Koarmada) II mengerahkan KRI Sidat-851 di peraiaran Blok Ambalat yang berada di perbatasan RI-Malaysia.
Pengerahan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI AL itu juga mendapat dukungan dari dua pesawat tempur F-16 fighting falcon dari skadron 3 Pangkalan TNI AU Iswayudi Madiun.
Baca juga : Jujurkah Shabela Abubakar Soal Sekda Aceh Tengah?
Pengerahan kekuatan matra laut dan udara tersebut dalam rangka gelar operasi di perbatasan RI-Malaysia dengan sandi “Garda Paus-21” pada Kamis (4/3).
Komandan KRI Sidat-851 Mayor Laut (P) Senopati Yudho W mengatakan gelar operasi di wilayah perbatasan RI-Malayasia berjalan sesuai rencana operasi.
Komandan KRI Sidat-851 Mayor Laut (P) Senopati Yudho W mengatakan gelar operasi di wilayah perbatasan RI-Malayasia berjalan sesuai rencana operasi.
Baca juga : Pengamat Nilai Hasil KLB Demokrat Berpeluang Dapat SK Kemenkumham
Senopati mengaku menjalin komunikasi dengan unsur pesawat tempur F-16 milik TNI AU yang juga sedang melaksanakan patroli udara perbatasan RI - Malaysia di sekitar Blok Ambalat.
“KRI Sidat-851 juga memanfaatkan momen dengan melaksanakan latihan peperangan anti-udara guna melatih dan meningkatkan profesionalisme awak KRI dalam menghadapi ancaman pesawat tempur lawan,” lanjut Mayor Senopati.
Terpisah, Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo mengatakan operasi bersama di perbatasan antara TNI AL dan TNI AU merupakan kegiatan rutin untuk menjaga keamanan serta kedaulatan negara di wilayah perbatasan RI-Malaysia.
“Kerja sama taktis antara KRI selaku garda depan pertahanan negara di laut dan pesawat udara TNI AU sebagai garda depan komponen pertahanan di udara dan pesawat udara harus selalu terjalin optimal," ujar Laksma Rahmat.
Baca juga : Kisah Janji Suci Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue Tak Berujung Indah
Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan berharap meskipun situasi pandemi covid-19 seorang prajurit tidak lupa boleh lupa muruahnya sebagai prajurit harus menjaga profesionalitasnya.
Menurut Sudihartawan hal ini sesuai dengan program prioritas KSAL Laksamana TNI Yudo Margono bidang pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi [jpnn.com].