Sofyan Dawood Dorong Pemerintah Aceh Tenggara Majukan Pertanian dan Pariwisata
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Kutacane - Aceh Tenggara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pertanian dan pariwisata yang cukup menjanjikan.
Jika diberi perhatian dan dukungan pasti kegiatan bisnis masyaeakat akan tumbuh berkembang yang akhirnya dapat mensejahterakan rakyat dan memajukan daerah.
Hal itu disampaikan Sofyan Dawood mantan Juru Bicara Militer GAM usai melakukan silaturahmi dengan kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDIP) di Kutacane, Rabu (20/9/2023).
“Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara dan lokal. Sedangkan di sektor pertanian pangan ada komoditi unggulan seperti jagung, kakau dan juga padi,” ujar Caleg DPR RI PDIP Dapil Aceh 1.
Sebagaimana diketahui, TNGL merupakan situs warisan dunia yang kerap disebut surga terakhir sejumlah satwa seperti harimau sumatra, badak sumatra dan orangutan.
TNGL juga menjadi habitat berbagai jenis flora langka. TNGL juga menjadi laboratorium bagi para peneliti hutan hujan tropis.
Tidak hanya TNGL, di Aceh Tenggara juga ada Gua Lawe Sikap, Taman Hutan Ketambe, Arung Jeram Sungai Alas, Air Terjun Lawe Dua, Bukit Cinta Kutacane dan lainnya.
Bacaleg DPR RI itu juga menaruh perhatian kepada aspirasi berbagai kalangan terkait usulan jalan tembus Kutacane - Langkat.
Sofyan Dawood mengusulkan kepada semua pihak untuk duduk bersama melakukan telaah, juga kajian mendalam sehingga rencana pembangunan jalan tembus Kutacane - Langkat menjadi pendorong pertumbuhan bisnis masyarakat tanpa harus menjadi penyebab bagi terancamnya TNGL.
“Untuk itu, perlu didukung kajian yang serius sehingga hajat membangun ekonomi rakyat dan daerah selaras dengan hajat kita semua untuk menjaga kelestarian lingkungan,” sebut mantan Jubir GAM usai pertemuan.
Sofyan menegaskan jika dirinya mendapat kepercayaan untuk menjadi wakil rakyat di DPR RI, maka akan mengambil perhatian serius memajukan sektor pertanian, perikanan dan kelautan, dan pariwisata, termasuk di Aceh Tenggara.
“Pertanian pangan semakin penting untuk diperhatikan. Jika tidak laju alih fungsi lahan pertanian untuk kepentingan lainnya tidak terbendung,” pungkasnya Sofyan Dawood.