Ribuan Ton Gula Impor Mulai Masuk Indonesia
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/RNI telah menerima impor enam ribu ton gula kristal putih (GKP) dari total 75 ribu ton penugasan di tahun ini. Mulai masuknya gula impor ini guna mengantisipasi kelangkaan komoditas gula yang berpotensi terjadi saat mendekati hari besar keagamaan nasional (HBKN).
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan pada tahap pertama, pada Minggu (28/3/2021), telah datang sebanyak enam ribu ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"[Impor ini dilakukan] dalam rangka memenuhi kebutuhan gula dalam negeri untuk menjaga stabilitas harga gula di tingkat konsumen ... Ditargetkan gula tersebut mulai mengisi pasar konsumsi menjelang puasa dan Lebaran agar dapat memenuhi lonjakan permintaan," kata Arief dalam siaran persnya, Senin (29/3/2021).
Dia menyebutkan kedatangan selanjutnya adalah di Pelabuhan Belawan Medan sekitar 15 ribu ton dan Tanjung Perak Surabaya sekitar 30 ribu ton. Kemudian di Tanjung Priok akan datang lagi sekitar 24 ribu ton selama kuartal kedua dan ketiga tahun ini.
Arief memastikan GKP yang sudah tiba segera didistribusikan untuk mengisi pasar konsumsi rumah tangga yang meningkat jelang puasa dan lebaran.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan stok kebutuhan pokok khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional. Dalam pengamanan komoditas gula ini RNI menggandeng Anggota BUMN Klaster Pangan lainnya, yaitu BGR Logistic dan Berdikari Logistik Indonesia, Anak Perusahaan PT Berdikari, untuk menjalankan aktivitas bongkar-muat dan menyiapkan fasilitas pergudangan," terangnya.
Saat ini gula masih menjadi bisnis utama RNI dengan total produksi gula RNI pada tahun 2020 mencapai 200 ribu ton. Perkembangan kinerja bisnis gula RNI bersaing dengan industri gula lainnya di Indonesia dengan market share RNI di pasar gula konsumsi Indonesia sekitar 12%.[CNBC Indonesia]