Kuartal III 2021, Laba Bersih BUMN Tembus Rp61 Triliun
Font: Ukuran: - +
Menteri BUMN, Erick Thohir. [Foto: Republika]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan realisasi laba bersih seluruh perusahaan pelat merah sebesar Rp61 triliun pada kuartal III 2021.
Angkanya melonjak 1.933 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp3 triliun.
Ia menjelaskan, laba bersih BUMN juga naik jika dihitung sejak akhir 2020.
Pasalnya, laba perusahaan pelat merah sepanjang tahun lalu hanya Rp13 triliun.
Ia mencontohkan salah satu transformasi dilakukan di holding PT Perkebunan Nusantara (Persero) alias PTPN.
"PTPN ada sampai 13, dulunya itu satu PTPN punya direksi sampai lima orang, sekarang hanya satu karena konsolidasi menjadi Holding PTPN III," ujar Erick.
Efisiensi membuat biaya operasional perusahaan turun.
Dengan demikian, perusahaan dapat meraup untung lebih banyak dari sebelumnya.
Meski total laba bersih BUMN naik, bukan berarti mudah menjalankan operasional perusahaan pelat merah. Erick mengaku BUMN ini kompleks.
Sebab, BUMN kerap mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengintervensi situasi di lapangan.
Sebagai contoh, penumpang PT Kereta Api Indonesia (Persero) hanya 15 persen dari total kapasitas saat covid-19.
"Namun apa boleh stop? Tidak boleh. Tetap harus jalan. Kalau swasta rugi, stop. BUMN tidak boleh stop," terang Erick.
Di sisi lain, pemerintah juga butuh setoran dari BUMN.
Maka itu, Erick membagi ada BUMN yang menjalankan bisnisnya dengan sangat korporasi dan ada BUMN yang menerima penugasan dari pemerintah.
Sangat korporasi di sini berarti sangat mengedepankan keuntungan.
Berbeda dengan penugasan dari pemerintah yang biasanya justru merugi.
"Jadi kompleks, harus untung, tapi kalau rugi bisa rugi sebesar-besarnya," tutup Erick. (CNN Indonesia)