kip lhok
Beranda / Berita / Ketua DPD KNPI Turki: Hubungan Diplomatik Indonesia, Turki Harus Diperdalam

Ketua DPD KNPI Turki: Hubungan Diplomatik Indonesia, Turki Harus Diperdalam

Minggu, 27 Februari 2022 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua DPD KNPI Turki, Darlis Azis menyebutkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki perlu diperdalam. Modalnya sudah ada, baiknya hubungan sejarah Aceh dengan Turki.

“Sejarah, hubungan erat antara Aceh dan Turki di masa lalu kiranya menjadi modal yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Turki,” sebut Darlsi Azis, Ketua DPD KNPI Turki, menjawab Dialeksis.com, Minggu (27/02/2022) via selular.

Menurut putra Aceh Selatan ini, irisan politik Indonesia dengan Turki sama sama Sunny anti Wahabi. Punya memori yang sama terhadap word war II, dimana Turki ikut gerakan GNB yang dibangun Indonesia. Sama sama masuk dalam lembaga kerjasama superbodi internasional seperti MIKTA, D-9. OIC dan G-20.

Bila dikaitkan dengan Aceh, jelasnya, tentunya sangat menguntungkan adanya kesamaan dari sudut sejarah dan budaya, memori kolektif masyarakat. Bagaimana Turki terhadap Aceh berdasarkan peninggalan sejarah yang tercatat.

Ini merupakan modal dan hal mendasar untuk membangun komunikasi yang lebih baik, dalam hubungan diplomatic dengan Indonesia. Sehingga Turki memandang Indonesia bahkan Asia Tenggara ke depanya semakin harmonis. Untuk itu perlu adanya hubungan yang mendalam antara elit politik Turki dan Indonesia, sebutnya.

Ada satu kesamaan yang menarik, sebut Darlis Azis, antara Indonesia dan Turki, yakni ketegasan dalam membela kepentingan nasional.

Menurut mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di Ankara ini, potensi yang dimiliki Indonesia, khususnya Provinsi Aceh merupakan peluang penguatan hubungan perdagangan, investasi, pendidikan, pariwisata serta sosial budaya dengan Pemerintah Turki.

Sekilas Darlis menjelaskan adanya ikatan sejarah antara Kerajaan Aceh Darussalam dengan Kesultanan Turki Usmani, pada masa kesultanan Aceh, Ali Mughayat Syah. Sejarah ini jauh sudah berlangsung sebelum Indonesia membangun Diplomatik dengan Turki pada tahun 1950.

Ketika itu Sultan Aceh meminta bantuan Kesultanan Turki, diera kepemimpinan Sultan Suleiman pada tahun 1547. Permintaan Sultan Aceh untuk meningkatkan ekonomi dan mengusir Portugis dari Selat Malaka mendapat bantuan Sultan Turki.

Hubungan diplomatik masa lalu yang sangat bagus dengan Turki, kiranya ke depan semakin baik dan harmonis. Karena Indonesia, khususnya Aceh sudah membangun hubungan diplomatic sejak masa lalu dengan Turki. (baga)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda