kip lhok
Beranda / Berita / Jelang Lebaran, Pemerintah Diminta Antisipasi Kerumunan

Jelang Lebaran, Pemerintah Diminta Antisipasi Kerumunan

Jum`at, 07 Mei 2021 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +



Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. Foto: Azka/nvl


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah  menertibkan  kerumunan masyarakat  di pasar dan pusat perbelanjaan jelang hari raya Idul Fitri 1442 H guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Mengingat, dI tempat tersebut menurut Netty seringkali mengabaikan protokol kesehatan.

 “Pasar dan mall ramai dikunjungi masyarakat. Sebagian besar dari mereka abai dengan protokol kesehatan. Pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi untuk memantau penerapan prokes di tempat-tempat publik. Siapkan aparat yang cukup untuk mengatur,  jangan sampai kerumunan dibiarkan. Kita tidak ingin panen kasus setelah lebaran,” kata Netty melalui siaran tertulis yang diterima DIALEKSIS.COM, Jumat (7/5/2021).
 
Animo masyarakat untuk berbelanja jelang lebaran  tahun ini memang sangat besar, seolah pelepasan setelah  lebaran tahun lalu masyarakat masih  menahan diri. "Kondisi ini tidak boleh dibiarkan agar tidak terjadi seperti yang dialami India.  Salah satu pemicu lonjakan kasus di India  adalah karena ribuan orang berenang dalam festival Kumbh Mela dan kondisi itu mirip dengan membludaknya pengunjung pasar dan mall di tanah air,” urai Netty.
 
Legislator Fraksi PKS ini meminta pemerintah menyiapkan skenario terburuk. Mengingat,  saat ini varian baru Covid-19 sudah dikonfirmasi masuk ke Indonesia. "Pemerintah harus siapkan skenario terburuk sebagai antisipasi," tambahnya.
 
Netty juga mengingatkan pemerintah soal potensi meningkatnya kegiatan wisata masyarakat saat libur lebaran. “Masyarakat dilarang mudik dan kemungkinan besar larinya ke tempat-tempat wisata yang dibuka pemerintah. Pemerintah daerah harus kerja ekstra untuk mengawasi penerapan prokes. Ini harus benar-benar disiapkan jika kita tidak ingin adanya klaster-klaster wisatawan," tutupnya.(RLS)
Keyword:


Editor :
Teuku Pondek

riset-JSI
Komentar Anda