Beranda / Berita / Ini 11 Investasi Bodong yang Disikat OJK

Ini 11 Investasi Bodong yang Disikat OJK

Sabtu, 17 Juli 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Hati-hatilah bila mendapat penawaran investasi dengan imbal hasil yang tak wajar. Kemungkinan besar itu investasi ilegal atau investasi bodong. Terbaru, Satgas Waspada Investasi menghentikan operasi 11 penawaran investasi tak berizin.

Alasan Satgas Waspada Investasi menghentikan operasi 11 penawaran investasi itu karena diduga kegiatan usaha tersebut tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang serta menduplikasi atau mengatasnamakan entitas yang berizin sehingga berpotensi merugikan masyarakat.

Berikut daftar 11 penawaran investasi yang dihentikan Satgas Waspada Investasi:

1. Duplikasi Perusahaan PT Overseas Commercial Future (Duplikasi Perusahaan PT Overseas Commercial Future dihentikan kegiatannya dan diumumkan melalui siaran pers karena melakukan kegiatan perdagangan forex tanpa izin)

2. https://2021.co.id/aplikasi/aplikasi- dompet-ajaib/ (Blog website ilegal mengatasnamakan dan duplikasi kegiatan PT Takjub Teknologi Indonesia (Ajaib)

3. Btrado (Penawaran investasi robot trading tanpa izin)

4. PT Nofal Invesment (Penawaran investasi tanpa izin dengan pemalsuan izin dari Otoritas Jasa Keuangan)

5. Cameto (Money Game)

6. WPP Group berbagi/Sharing33.com, Sharing11.com, Sharing22.com (Money Game)

7. SmartClicks.io/ PT AVA Sukses Sejahtera (Penawaran investasi aset kripto tanpa izin)

8. SYW (Step In Your Wealth) (Money Game/Aset Kripto tanpa izin dengan mengatasnamakan SYW (Step In Your Wealth)

9. BTC-FINANCIALTRADING (Penawaran investasi aset kripto tanpa izin dengan mengatasnamakan BTC- FINANCIALTRADING)

10.UMI CRYPTO INVESTASI (Penawaran investasi aset kripto dengan pemalsuan izin dari Otoritas Jasa Keuangan)

11. PT ZIV CRYPTO INDONESIA (Penawaran investasi aset kripto tanpa izin)

Satgas Waspada Investasi juga meminta masyarakat mewaspadai penawaran investasi ilegal melalui media sosial Telegram. Modus penawaran investasi ilegal di grup Telegram mengiming-imingi investasi dengan imbal hasil tinggi dengan menduplikasi website entitas yang memiliki izin untuk menipu masyarakat.

"Kami sampaikan bahwa seluruh penawaran investasi melalui media sosial Telegram adalah ilegal, sehingga masyarakat diminta waspada," ungkap Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Tobing.

Satgas Waspada Investasi mengimbau kepada masyarakat agar sebelum melakukan investasi untuk memastikan legalitas perusahaan yang menawarkan investasi atau izin menawarkan produk dari otoritas yang berwenang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan.

Informasi mengenai daftar perusahaan yang tidak memiliki izin dari otoritas berwenang dapat diakses melalui Investor Alert Portal pada www.sikapiuangmu.ojk.go.id atau Kontak OJK 157 (WA 081157157157), email konsumen@ojk.go.id.[CNBC Indonesia]


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda