- Sikapi Dinamika Pemilu 2024, Ratusan Pakar Hukum Gelar Konferensi Nasional
- Pembangunan Venue PON XXI di Aceh Dibatalkan, Kepala Biro PBJ Aceh: Itu Kewenangan Pemerintah Pusat
- BI Nilai Aceh Perlu Hilirisasi Pertanian dan Pariwisata
- Spanduk Peserta Pemilu 2024 Sudah Berkeliaran, Komisioner Panwaslih Aceh: Penertiban Pakai Peraturan Daerah
Hati-hati, OJK: Pinjol Ilegal Masih Marak Menyasar Masyarakat Kecil
Font: Ukuran: - +

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggalakkan literasi keuangan bagi masyarakat menengah ke bawah dengan menggelar beberapa kegiatan edukasi keuangan.
Terbaru dilakukan di Aula Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Kemang dan dihadiri ratusan warga dan pelaku usaha kecil dari Jakarta Selatan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sangat diperlukan.
“Ini agar masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman online ilegal maupun investasi ilegal,” kata Friderica dalam pernyataan tertulisnya, Senin (6/3/2023).
Friderica mengharapkan ketika menggunakan produk jasa keuangan, masyarakat harus paham hak dan kewajibannya.
Setelah menggunakannya, kata dia, apabila ada permasalahan yang dialami terkait produk jasa keuangan, masyarakat dapat melaporkan aduannya ke aplikasi portal perlindungan konsumen OJK atau menghubungi Kontak 157 melalui telepon di nomor 157 atau Whatsapp di nomor 0811 5715 7157.
Friderica juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan investasi. “Saat ini masih marak investasi ilegal yang menyasar kalangan awam,” ucap Friderica.
Dia menjelaskan, ciri investasi ilegal antara lain menjanjikan keuntungan yang besar. Selain itu tidak diawasi oleh lembaga berwenang dan penawarannya kadang agresif atau sering ada pemaksaan.
Anggota Komisi XI DPR Eriko Sotarduga menyambut baik inisiasi pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan yang diselenggarakan.
Eriko menilai kegiatan tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pemahaman terkait produk jasa keuangan.
“Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK pada 2022, terjadi peningkatan indeks literasi keuangan masyarakat namun belum semua memahami produk jasa keuangan,” jelas Eriko.
Eriko menyebut hal tersebut terbukti dari masih banyaknya masyarakat yang terjebak pinjaman online atau investasi ilegal.
Eriko berharap kegiatan edukasi keuangan ersebut dapat dilakukan di setiap kecamatan agar semakin banyak juga yang mensosialisasikan terkait penggunakan produk jasa keuangan yang aman dan benar.