Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani, Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Provinsi Aceh Askhalani bin Muhammad Amin menyesalkan sikap penyidik kasus korupsi beasiswa Aceh tahun 2017 yang lebih fokus menyasar ke pihak yang memperkaya orang lain.

Menurutnya, kasus ini harus terus dikawal dan dijadikan perhatian khusus, terutama untuk bisa menjerat para penikmat uang alias aktor utama yang memperkaya diri sendiri dari kesempatan dana beasiswa tersebut, bukan aktor kedua yang memperkaya orang lain.

“Saat ini para pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka hanya pelaku pada objek memperkaya orang lain, sementara orang yang mengumpulkan uang untuk memperkaya diri sendiri sama sekali tidak menjadi objek,” ujar Askhalani kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Minggu (27/3/2022).

Askhalani menyatakan, disebabkan karena ini merupakan perkara khusus, baiknya metode penyidikan yang dilakukan ialah dengan mencari para pihak yang secara sengaja merugikan keuangan negara secara langsung.

“Yaitu pihak-pihak yang secara sengaja memanfaatkan jabatan atau kewenangan untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara,” ungkap Askhalani.

Oleh sebab itu, Askhalani bin Muhammad Amin meminta penyidik tidak sekedar menyelesaikan perkara dengan hanya menyasar pihak pelaksana, sementara aktor utama yang telah melakukan persekongkolan jahat sama sekali tidak digali.

Koordinator GeRAK Provinsi Aceh itu khawatir jika pengawalan untuk mengungkap aktor utama dari kasus korupsi dana beasiswa ini tenggelam dimakan masa.(Akhyar)