Dipanggil OJK, DEMA UIN Solo Akui Wajibkan Mahasiswa Baru Registrasi Pinjol
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Solo - Pihak Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said (RMS) Solo meminta mahasiswa baru untuk registrasi akun pinjaman online (pinjol). Hal itu terungkap dari pemanggilan DEMA UIN RMS Solo oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo.
"DEMA UIN Raden Mas Said Solo mengakui telah melakukan penggalangan dana dengan kerja sama sponsorship kepada tiga entitas melalui pihak ketiga yang di antaranya merupakan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang berijin dan terdaftar di OJK. Dan dari kerja sama sponsorship itu, diakui DEMA UIN Raden Mas Said Solo meminta mahasiwa baru (maba) untuk download aplikasi dan melakukan registrasi," papar Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, di Solo, Minggu (13/8/2023).
Menurutnya, OJK Solo telah meminta penjelasan pada sejumlah pihak terkait kasus permintaan registrasi pinjol dalam kegiatan Festival Budaya UIN Raden Mas Said Solo. Dari keterangan awal para pihak tersebut, diakuinya masih ada ketidaksesuaian.
Hal itu menganggap pengungkapan fakta yang sebenarnya. Untuk itu, OJK masih akan memanggil beberapa pihak terkait lainnya untuk melakukan pendalaman kasus.
"Termasuk adanya dugaan keterlibatan PUJK dalam program kerja sama kegiatan Festival Budaya tersebut. OJK juga telah meminta pihak DEMA UIN Raden Mas Said Solo dan PUJK untuk menyampaikan informasi dan dokumen pendukung lainnya agar lebih jelas," ungkapnya.
Sebelumnya, mahasiswa baru (maba) UIN Raden Mas Said Solo mengeluhkan kewajiban registrasi akun pinjol yang harus mereka lakukan saat mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023, Jumat lalu, 4 Agustus 2023. Keluhan tersebut banyak dilontarkan ke akun media sosial Instagram resmi milik Dema UIN Raden Mas Said.
Salah satunya, keluhan dari pemilik akun bernama Adri_Gunawan12 yang menulis "Mana nih tanggung jawab moralnya kok kabur gitu aja ? Para maba udah terlanjur nyemplung ke RIBA, suruh verif foto wajah dan KTP juga. Mencoreng nama baik institut Islam dengan riba".
Sementara itu keluhan juga datang dari akun lain @Iqbalsyahrul yang melontarkan "Yaa meskipun kita semua berharap bahwa data para MABA ini aman. Tapi adanya ini tetap berpotensi merusak citra lembaga, baik lembaga kampus atau DEMANYA sendiri. Mesti dadi guyonan kampus-kampus liyo. Hati-hati penyesalan itu selalu datang di akhir. Kalau di awal namanya pendaftaran, pinjol".