kip lhok
Beranda / Berita / Berhaji 2024, Akmal Abzal: Cobaan Menguji Keimanan Demi Meraih Hikmah

Berhaji 2024, Akmal Abzal: Cobaan Menguji Keimanan Demi Meraih Hikmah

Rabu, 19 Juni 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : biyu

 Tgk. Akmal Abzal, S.HI saat berhaji bulan ini "Juni 2024". Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Makkah - Menjalani ibadah haji pada musim 2024 tidaklah mudah bagi Tgk. Akmal Abzal, S.HI, jamaah haji asal Aceh. Pria berusia 48 tahun ini mengaku menghadapi berbagai cobaan yang menguji keimanan, keikhlasan dan kesabaran selama melaksanakan rukun Islam kelima di tanah suci.

"Ibadah haji sesungguhnya penuh dengan ujian dan cobaan yang seolah bersambung tak berkesudahan. Tetapi disana ada hikmah terbesar yang harus di gapai," tutur Akmal kepada Dialeksis.com (19/06/2024).

Akmal menuturkan, cobaan pertama yang dihadapinya adalah kondisi cuaca yang sangat ekstrem bisa berkisar 45-47 cc di Mekkah. Panasnya suhu matahari di siangnya membekas hingga di malam hari dan ini benar-benar menguji kesabaran dan ketahanan fisik para jamaah yang notabene warga Aceh langka menghadapi suhu seperti itu.

"Bahkan sesekali kami kami hanya memakai selembar kain ihram saja dalam tenda kendati ada AC namun belum memada untuk mendinginkan ruangan bahkan sebagian ada yang jatuh sakit karena kelelahan dan dehidrasi saat melakukan rangkaian ibadah wukuf di Padang Arafah dan melempar jamarah di Mina," kenangnya.

Tak hanya itu, kepadatan jamaah yang luar biasa juga menjadi tantangan tersendiri. Akmal harus berdesak-desakan dengan jutaan jamaah lain dari seluruh penjuru dunia dalam melaksanakan setiap rangkaian ibadah.

"Soal rebutan untuk mendapatkan posisi terdepan saat melempar jumrah dan thawaf juga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan, apalagi pada proses lontar jamarah ula, wustha dan kubra kami mesti bolak-balik dengan jarak tempur 6-8 KM," imbuhnya sembari mengenang.

Meski menghadapi berbagai cobaan, Akmal mengaku mendapatkan hikmah yang sangat berharga dari pengalaman spiritualnya berhaji. Ia merasa ibadahnya kali ini benar-benar diuji hingga ke akar untuk menempa keimanan menuju taqwa kepada Allah SWT.

"Dari sanalah saya belajar arti kesabaran, keikhlasan, dan totalitas dalam beribadah yang sesungguhnya. Semua rasa letih, haus, dan kepanasan itu terbayar lunas dengan kesempatan langka untuk berziarah ke Baitullah," ungkap Akmal. 

"Tetap doa kami di Mekkah agar proses rukun dan wajib haji yang tersisa dapat kami selesai dengan sempurna dan kembali ke Aceh dengan selamat," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda