kip lhok
Beranda / Advertorial / Kepala Puskesmas Kuta Alam Harap Program RGG Berkelanjutan dan Berkesinambungan

Kepala Puskesmas Kuta Alam Harap Program RGG Berkelanjutan dan Berkesinambungan

Jum`at, 11 November 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh, drg Lia Silvianty. [Foto: dok. pribadi]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Puskesmas (Kapus) Kuta Alam Banda Aceh, drg Lia Silvianty menyatakan dukungan penuh terhadap program Rumah Gizi Gampong (RGG) yang dilaunching beberapa waktu lalu.

RGG merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di tingkat desa/gampong dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan RGG mencakup kombinasi program-program spesifik dan sensitif untuk pencegahan dan penanganan stunting di Aceh.

Adapun kegiatan utama Rumoh Gizi Gampong yaitu; Memberikan edukasi gizi dan monitoring pertumbuhan dan konsumsi secara terstruktur pada kelompok risiko (Ibu hamil, ibu balita, remaja putri, dan lain-lain).  

Dalam hal ini, Kapus Kuta Alam menyatakan komitmennya dalam mendukung program ini dikarenakan ia menilai RGG sangat efektif untuk pencegahan dan penanganan stunting serta permasalahan gizi lainnya.

"Saya dukung sepenuhnya semua gampong di Kecamatan Kuta Alam untuk menerapkan program RGG dan kami sangat mendukung kegiatan positif tersebut," kata Lia saat diwawancarai Dialeksis.com, Kamis (10/11/2022). 

Lia berharap, program RGG tidak hanya sekedar rumah, tetapi betul-betul dijalankan demi kepentingan masyarakat gampong. Tentu butuh dukungan dan komitmen bersama antara aparat gampong dengan masyarakat, sehingga program RGG bisa berjalan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. 

Ia menjelaskan, bentuk dukungan dari Puskesmas sendiri dalam program RGG adalah pihaknya memberikan edukasi dan penyuluhan kepada kader serta masyarakat khususnya melalui tenaga gizi. Kemudian juga bekerja sama dengan lintas sektoral kecamatan demi keberhasilan dan kelangsungan dari program RGG tersebut. 

Sebagaimana diketahui, stunting dapat mulai terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Hal ini dikarenakan asupan gizi serta nutrisi ibu yang kurang selama masa kehamilan. Akibatnya, pertumbuhan janin dalam kandungan melambat dan berlanjut hingga bayi dilahirkan. Itulah sebabnya penting bagi ibu untuk mencegah stunting pada masa kehamilan.

Bayi yang lahir stunting juga dapat disebabkan dari si ibu yang terkena anemia. Si ibu yang terkena anemia dapat berdampak luas. Adapun siklusnya dimulai dari remaja putri yang menderita anemia berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia selanjutnya menjadi ibu hamil anemia, bahkan juga mengalami kurang energi protein. Ini meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting (gizi buruk), komplikasi saat melahirkan serta beberapa risiko terkait kehamilan lainnya. 

Selanjutnya »     Untuk itu, sejak awal kehamilan ibu hami...
Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda