kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Zikir dan Doa Pagi Terus Berlanjut, Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

Zikir dan Doa Pagi Terus Berlanjut, Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

Kamis, 21 Oktober 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Asisten I Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, Dr. Jafar bersama para Asisten, Staf Ahli dan Kepala SKPA mengikuti zikir dan doa bersama memohon dijauhkan dari wabah dan bencana Covid-19 yang diikuti oleh seluruh ASN Pemerintah Aceh secara virtual, di Ruang Potensi Daerah, Kamis 21/10/2021. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dr Taqwallah MKes mengingatkan seluruh kepala SKPA dan para Kepala Sekolah untuk terus melangsungkan zikir dan doa pada setiap pagi.

Hal itu merupakan sebuah ikhtiar berupa permintaan secara ikhlas kepada Allah agar menghilangkan pandemi Covid-19 dari Aceh. Meski kasus terus menurun, ikhtiar dan berbagai usaha, tidak boleh mengendur. 

"Zikir dan doa kita setiap pagi ini akan terus berlanjut meski kasus covid menurun dan membaik," kata Sekda, saat memberikan arahan secara virtual dari Jakarta, kepada para kepala sekolah, kepala cabang dinas dan seluruh kepala SKPA, dalam zikir dan doa bersama pada Kamis 21/10/2021.

Untuk itu, Sekda meminta agar Kepala Cabang Dinas agar terus memantau jalannya zikir di sekolah. 

Hal yang sama dipesankan kepada Kepala SKPA, agar zikir dan doa terus didengungkan setiap harinya. 

Selain itu, Sekda menyebutkan, upaya vaksinasi yang telah dilangsungkan di Aceh telah memberikan dampak yang sangat baik. Di mana angka kasus saat ini terus menurun. 

Data kasus kumulatif tersebut kemarin termasuk kasus positif baru harian yang bertambah adalah 11 orang. Pasien yang sembuh bertambah 82 orang, dan satu penderita Covid-19 dilaporkan meninggal dunia. 

"Mereka yang dirawat tinggql di bawah 10 orang," kata Sekda. 

Sekda mengajak semua pemangku kepentingan untuk terus menggenjot capaian vaksinasi. Apalagi pemerintah mengumumkan secara bertahap akan menurunkan status pandemi menjadi endemi. 

Untuk itu upaya preventif berupa perilaku prokes, capaian vaksinasi, serta kegiatan 3T harus terus diperkuat. 

Kemudian pada tahapan transisi, yakni penekanan jumlah kasus terkendali dan angka kematian terus menurun, serta pada nantinya ketika status endemi berlaku, semuanya akan terkontrol. 

"Tentu sulit kita menjadi normal jika capaian vaksinasi rendah," kata Sekda.

Saat ini, vaksinasi yang tengah gencar dilakukan adalah vaksinasi bagi warga sekolah. Sekda mengatakan jika saat sebagian besar siswa di seluruh Aceh telah memahami pentingnya vaksinasi covid-19 bagi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. 

Beberapa sekolah yang tingkat vaksinasi masih rendah diakibatkan belum adanya izin dari orang tua.

 "Sekarang anak-anak sekolah sudah paham pentingnya vaksinasi ini. Mereka kini pakai jurus baru, yaitu siswa merayu orang tua. Luar biasa ini," ujar Sekda.

Sekda tak lupa memuji langkah para siswa tersebut. "Luar biasa. Patut ditiru oleh sekolah-sekolah di seluruh Aceh," kata Sekda yang didampingi Kadisbudpar dan Kadis Sosial Aceh. []

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda