Suasana prosesi wisuda di Auditorium Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry, Senin (23/11/2020). [Dok. Saiful Efendi]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mencekam, ramai tapi sunyi. Begitulah pemandangan saat sejumlah mahasiswa UIN Ar-Raniry diwisuda di Auditorium Ali Hasjmy kampus setempat, Senin (23/11/2020).

"Warna-warni tetapi tidak meriah. Banyak yang nangis sendiri tadi, karena tidak ada orangtua," jelas Saiful Efendi, Kepala Sub Bagian Administrasi dan Akademik Biro UIN Ar-Raniry saat dikonfirmasi Dialeksis.com di lokasi wisuda.

Ia menceritakan, wisuda semester genap tahun ini ketat dengan protokol kesehatan karena digelar saat pandemi Covid-19. Wisudawan tidak dibenarkan membawa orangtua ke dalam gedung tempat berlangsungnya prosesi wisuda.

"Tadi sempat nanya sama salah satu yang nangis, kenapa kok nangis? Jawabannya bikin yang lain ikut nangis," tutur Saiful.

"Semua sendiri pak, lihat kiri kanan tidak ada orangtua yang mendampingi. Berangkat dari rumah sendiri, ambil toga sendiri, semua dilakukan sendiri, pulang ini juga sendiri. Tidak ada keluarga yang ikut merayakan kelulusan," tambahnya menirukan jawaban sang wisudawan.

Diketahui, Wisuda UIN Ar-Raniry Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 ini meluluskan 13 orang doktor, 84 orang magister dan 1625 orang sarjana. Sesi wisuda dibagi dalam tiga hari dan berakhir pada Rabu (25/11/2020) mendatang.

Wisuda dilakukan dengan dua model. Adapun peserta yang mendaftar secara daring (online) berjumlah 474 orang, sementara yang mendaftar secara Luring (offline) berjumlah 900 orang. Serta yang tidak mendaftar dalam dua model pelaksanaan wisuda tersebut berjumlah 346 orang.