Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil: Pj Bupati Marthunis Hanya Menjalankan Program Lama
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sudah hampir setahun sejak Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis menjabat tanpa adanya program baru yang diimplementasikan untuk memajukan wilayah tersebut. Ketidakhadiran inisiatif baru ini menimbulkan keprihatinan masyarakat yang berharap akan adanya langkah-langkah konkret dalam mendorong kemajuan wilayah mereka.
Sejak ditunjuk menjadi Pj Bupati Aceh Singkil mengantikan pemimpin sebelumnya, Marthunis diharapkan dapat memberikan arah dan solusi baru untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh wilayah ini. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah yang signifikan dilakukan untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan besar masyarakat ada perubahan, ternyata sama saja dengan pemimpin sebelumnya, yang dijalankan sekarang oleh Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis melanjutkan program lama,” kata Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil Amaliun, kepada DIALEKSIS.COM, Minggu (21/5/2023).
Masyarakat Aceh Singkil kata Amaliun tidak puas terhadap absennya program baru yang diinisiasi oleh Pj Bupati. Mereka merasa bahwa ketiadaan program tersebut menghambat kemajuan ekonomi, pendidikan, infrastruktur, dan sektor-sektor penting lainnya yang dapat memperbaiki kehidupan sehari-hari penduduk.
Beberapa persoalan yang masih dihadapi oleh Aceh Singkil, seperti tingginya tingkat pengangguran, kemiskinan, terbatasnya peluang investasi, dan kekurangan infrastruktur dasar, semakin memperkuat harapan akan adanya langkah-langkah inovatif dari Pj Bupati. Namun, hingga saat ini, harapan tersebut belum terwujud.
Masyarakat Aceh Singkil mempertaruhkan harapannya pada Pj Bupati Marthunis untuk melobi pemerintah Aceh dan pemerintah pusat guna mewujudkan pembangunan dermaga, pelabuhan, dan bandara yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut.
Dalam situasi saat ini, keberadaan infrastruktur tersebut dianggap krusial untuk memajukan perekonomian dan memperluas aksesibilitas wilayah.
Aceh Singkil, yang terletak di tepian pesisir barat Sumatera, memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan, pariwisata, dan perkebunan.
Namun, kemajuan wilayah ini terhambat oleh kurangnya aksesibilitas dan sarana transportasi yang memadai. Keberadaan dermaga, pelabuhan, dan bandara dianggap sebagai solusi penting yang akan membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan konektivitas dengan wilayah lain.
“Di Aceh Singkil ada 8 prabrik pengolahan sawit, saat ini hanya mengandal darat untuk pengangkutan minyak sawit itu, jadinya banyak jalan yang rusak,” kata Amaliun.
Lebih lanjut Amaliun mengatakan, dengan pembangunan dermaga, pelabuhan, dan bandara, Aceh Singkil berpotensi meningkatkan ekspor produk perikanan yang melimpah, meningkatkan pariwisata, dan mendorong investasi lokal maupun asing.
“Infrastruktur yang memadai akan memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis dalam mengimpor dan mengekspor barang, serta memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam dan kebudayaan Aceh Singkil,” pungkasya.
Masyarakat Aceh Singkil berharap Pj Bupati Marthunis dapat menjadi perwakilan yang kuat dan efektif dalam melobi pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. Dalam hal ini, kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti tokoh masyarakat, akademisi, dan perwakilan organisasi masyarakat akan menjadi kunci untuk menggalang dukungan yang lebih luas dalam mewujudkan infrastruktur vital ini.