kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Viral! Ikan Arapaima Ditemukan Diperairan Lhokseumawe Berbahaya dan Dilarang

Viral! Ikan Arapaima Ditemukan Diperairan Lhokseumawe Berbahaya dan Dilarang

Jum`at, 07 Januari 2022 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ikan Arapaima. [Foto: Instagram/nenk_updatee]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Penemuan seekor ikan raksasa di selokan Desa Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, kawasan Cunda Lhokseumawe, Aceh, Rabu (5/1/2022) telah menghebohkan warga. Penemuan ikan itu menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.

Dalam beberapa video, masyarakat menyebutnya sebagai ikan arwana raksasa dan diperkirakan memiliki panjang 1 meter. Namun, seperti dijelaskan oleh peneliti ikan di Pusat Penelitian Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gema Wahyudewantoro MSi; ikan yang ditemukan oleh warga itu bukan arwana, tetapi Arapaima gigas yang berbahaya dan dilarang.

Gema berkata bahwa ikan Araipama gigas umumnya juga dikenal dengan sebutan arapaima, pirarucu, atau paiche. Ikan jenis ini berasal dari Amerika Serikat, tepatnya di Sungai Amazon.

Seperti diatur dalam Permen KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) Nomor 19/Permen-KP/2020, pemerintah melarang pemasukan, pembudidayaan, peredaran, dan pengeluran jenis ikan yang membahayakan dan/atau merugikan ke dalam dan dari wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.

Ikan arapaima termasuk ke dalam ikan yang berbahaya dan merugikan, serta tidak boleh untuk dibawa masuk ke dalam negeri, dibudidaya, apalagi diperjual belikan atau diedarkan. 

Pelarangan ini, kata Gema, bukan tanpa alasan. Ikan arapaima adalah predator utama banyak ikan-ikan kecil dan biota perairan. Makanan utamanya ketika dewasa adalah ikan, krustasea, moluska, reptil, burung air dan bahkan mamalia berukuran kecil.

Gema pun menambahkan bahwa meski ukuran ikan arapaima di dalam video tersebut mencapai 1 meter, perlu diketahui bahwa panjang maksimal ikan ini bisa mencapai 4,5 meter. Artinya, ukurannya bisa lebih besar lagi daripada yang ditemukan saat ini. (Kompas.com)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda