kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ustaz Yusran Hadi: Bersyukur Merupakan Ciri Orang Bertakwa

Ustaz Yusran Hadi: Bersyukur Merupakan Ciri Orang Bertakwa

Rabu, 21 September 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustaz Dr Muhammad Yusran Hadi Lc MA. [Foto: ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. mengingatkan umat Islam mengenai kewajiban bersyukur kepada Allah ta'ala dan keutamaannya.  

"Sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia khususnya seorang muslim untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala atas pemberian nikmat-Nya kepadanya, baik nikmat yang disadarinya maupun tidak, diketahuinya maupun tidak, dan diakuinya maupun tidak. Kenyataannya, Allah ta'ala telah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada manusia." Kata Ustad Yusran Hadi kepada Dialeksis.com, Rabu (21/9/2022).

Selanjutnya ustaz Yusran juga mengatakan syukur adalah senantiasa memuji Allah ta'ala baik di waktu senang maupun sedih dan waktu lapang maupun sulit, menaati segala perintah-Nya baik yang wajib maupun yang sunnat dan segala larangan-Nya baik yang haram maupun yang makruh, serta ridha terhadap qadar (ketentuan) Allah ta'ala yang baik dan yang buruk. Inilah hakikat syukur yang wajib diamalkan oleh setiap muslim

"Bersyukur tidak hanya di lakukan pada waktu mendapat kesenangan dan kemudahan, namun juga di waktu mendapat kesusahan dan kesulitan." jelasnya.

Ustaz Yusran yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Syah Kuala Banda Aceh menegaskan bahwa syukur itu merupakan ciri orang yang bertakwa.

"Syukur merupakan ciri orang yang bertakwa. Orang bertakwa adalah orang yang menta'ati segala perintah Allah ta'ala dan meninggalkan segala larangan-Nya. Orang yang bertakwa akan diberi balasan berupa surga di akhirat nanti."

"Adapun orang yang tidak mau bersyukur maka ia telah melakukan maksiat kepada Allah ta'ala karena tidak ta'at perintah-Nya untuk bersyukur dan juga telah melakukan perbuatan kufur nikmat yang diharamkan-Nya. Orang yang berbuat maksiat akan diberi balasan berupa azab.

Di akhir kata, ustaz Yusran yang juga anggota Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara mengajak umat Islam untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala.

"Mengingat kewajiban dan keutamaan ini, maka sudah sepatutnya kita senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala dalam segala kondisi, baik di waktu senang maupun di waktu sedih, di waktu mudah maupun di waktu sulit. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur sehingga mendapat ridha Allah ta'ala dan dijauhkan dari azab-Nya," pungkasnya. [NH]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda