USK Cetak Doktor Baru: Ar. Muhammad Haiqal Kembangkan Desain Tenda Pengungsi Hemat Energi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mencatat prestasi dengan melahirkan doktor muda berbakat, Ar. Muhammad Haiqal, ST, M.Sc., IAI. Dalam sidang disertasi yang digelar pada 20 Januari 2025, Haiqal mempertahankan penelitian bertajuk “Performa Kenyamanan Termal dan Penghematan Energi pada Tenda Pengungsi di Iklim Tropis Lembab” dan berhasil meraih gelar doktor.
Disertasi Haiqal yang berfokus pada desain ulang tenda pengungsi mendapat arahan dari Prof. Dr. Ir. Husni Husin, M.T., IPM, ASEAN Eng sebagai promotor, serta dua ko-promotor, Prof. Dr. Ir. Akhyar, S.T., M.P., M.Eng., IPM, ASEAN.Eng dan Dr. Ir. Laina Hilma Sari, S.T., M.Sc..
Penelitian dilakukan Haiqal sapaan akrab dirinya mengupayakan inovasi desain tenda pengungsi yang lebih nyaman secara termal, hemat energi, dan memanfaatkan kearifan lokal Aceh.
Beberapa temuan utama dari disertasi Haiqal mengkritik terhadap tenda eksisting, menurutnya desain tenda pengungsi yang digunakan BNPB dan UNHCR dinilai kurang optimal dalam ventilasi dan efisiensi termal.
“Dengan penambahan ventilasi alami, material berkonduktivitas rendah, dan naungan tambahan, kualitas tenda dapat ditingkatkan secara signifikan,”ungkapnya.
Dari temuan penelitiannya, Haiqal berhasil melakukan keunggulan desain ulang. “Hasil simulasi numerik menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) menunjukkan bahwa tenda desain ulang memberikan kenyamanan termal lebih baik dibandingkan model sebelumnya. Perubahan ukuran, penempatan ventilasi, dan optimalisasi sirkulasi udara menjadi kunci,” jelasnya.
Luar biasanya dari temuan penelitian Haiqal yakni mampu membuat konsep hemat energi memanfaatkan sumber daya lokal, seperti pencahayaan alami dan pengelolaan air hujan. Penelitian juga menyoroti pentingnya aspek sosial dan budaya dalam desain, termasuk pertimbangan keamanan bencana.
Ketika ditanyakan ke Haiqal rekomendasi dari hasil penelitian, ia menjawab merekomendasikan pengembangan prototipe tenda desain ulang untuk diuji secara langsung.
“Selain itu, pengukuran faktor-faktor seperti kelembapan, suhu efektif, dan radiasi matahari diperlukan untuk mengukur performa tenda secara praktis,” ujarnya.
“Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga kontribusi besar untuk kemanusiaan, khususnya di wilayah tropis lembab seperti Aceh,” tambahnya.
Penelitian ini memperkuat posisi USK sebagai institusi pendidikan kelas dunia yang berkontribusi pada solusi praktis berbasis ilmu pengetahuan. Desain tenda pengungsi ini diharapkan menjadi inovasi global untuk membantu korban bencana di berbagai belahan dunia.