UMKM Tangguh Bank Aceh, Raseuki Laot Gali Potensi Teripang
Font: Ukuran: - +
Pemilik Usaha Raseuki Laot, Asnawi (dua kiri), bersama pihak Bea Cukai Kota Sabang, mengamati teripang hasil tangkapannya, beberapa waktu lalu. [Foto: dok. Humas Bank Aceh]
Namun berbeda di luar Aceh. Makanan ini bahkan tergolong mewah karena disajikan secara premium di restoran-restoran besar seperti di Jakarta atau Medan. Bagi masyarakat Tionghoa, teripang laut menjadi sajian khas untuk memperingati Imlek. Budaya ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Ketika melihat bentuknya, beberapa orang mungkin akan merasa geli dengan teripang. Kendati demikian, terlepas dari bentuknya yang dapat membuat sebagian orang bergidik, teripang merupakan salah satu komoditas hasil laut yang bernilai ekonomis tinggi.
Dari sejumlah referensi, teripang merupakan komoditas laut yang banyak dicari karena memiliki khasiat yang dipercaya dapat memelihara kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan, dalam tubuh teripang mengandung serat kolagen yang tinggi, yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, teripang juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati kerusakan pada sistem kerja ginjal, organ reproduksi, dan saluran cerna.
Rasanya yang asin dan hangat di tubuh, menjadikan teripang juga kerap dikonsumsi untuk mengobati gejala lemah karena proses penyembuhan setelah sakit atau lemah fisik karena usia yang menua.
Asnawi mengatakan, teripang menjadi istimewa karena sulit didapat. Proses penyajiannya juga membutuhkan waktu lama. Saat mengunyah teripang, tekstur dan rasa mengingatkan kita pada kikil sapi dan sepintas seperti kerang.
Meski terlihat aneh, teripang berbeda dari kepiting, udang atau kerang. Teripang juga mengandung protein tinggi menjadikan panganan ini sarat manfaat. "Ada juga yang menggunakannya sebagai bahan kosmetik," ucapnya.
Teripang dari jenis Scabra. [Foto: Dok. bioindustrilaut.lipi.go.id]Lewat usaha ini, Asnawi memberikan warna dalam geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sabang. Dia mengaku sangat terbantu dengan tambahan modal yang disalurkan oleh Bank Aceh.
Dia berharap muncul UMKM-UMKM lain dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Aceh.
"Keberadaan Bank Aceh benar-benar kami rasakan dalam mendorong aktivitas bisnis kami," ujar Asnawi. Saat ini, tambahnya, Dinas Perikanan Kota Sabang dan Bea Cukai juga sudah memberikan dukungan dalam rangka kajian peluang ekspor terhadap teripang miliknya. [*]