[Foto: Jim Wilson/The New York Times]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Twitter memutuskan menunda sehari setelah mengumumkan meluncurkan langganan akun centang biru sebesar US$8 atau sekitar Rp 125 ribu terkait pemilu paruh waktu di Amerika Serikat (AS).

Penundaan itu ditetapkan hingga setelah pemilu paruh waktu digelar pada Selasa (8/11). Informasi itu diketahui diberitakan oleh New York Times usai melihat unggahan internal dan menurut pernyataan dua orang sumber.

Banyak pengguna hingga karyawan Twitter mengungkapkan kekhawatirannya terhadap layanan berbayar itu. Bahkan, sistem baru kepemilikan akun centang biru ini bakal membuat bingung jelang pemilu paruh waktu.

Adapun kekhawatiran itu, mudahnya akses seseorang untuk mendapatkan centang biru, sehingga ditakutkan dapat menyebarkan berita hoaks terkait pemilu paruh waktu dengan mengaku sebagai Presiden AS.