Turut Berduka, Jubir PA Sampaikan Jasa Mendiang Juru Damai Aceh Martti Ahtisaari
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Juru Bicara Nurzahri. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Presiden Finlandia dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian, Martti Ahtisaari, meninggal dunia di Helsinki, Senin (16/10/2023).
Fasilitator perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia itu, meninggal dunia di usia 86 tahun.
Mewakili keluarga besar Partai Aceh, Juru Bicara PA Nurzahri menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Martti Ahtisaari.
Bagi Partai Aceh, kata Nurzahri, Martti Ahtisaari adalah sosok yang berjasa bagi Aceh karena beliau adalah juru penengah dalam proses perdamaian antara GAM dan RI.
“Keterlibatan beliau bukan hanya pada proses perundingan semata, akan tetapi juga turut mengawal berjalannya isi-isi perjanjian damai,” kata Nurzahri kepada Dialeksis.com, Senin (16/10/2023).
Nurzahri mengatakan, beberapa kali Martti Ahtisaari datang sendiri ke Aceh untuk memastikan permasalahan yang muncul serta mencari jalan keluar terhadap permasalahan tersebut.
“Beliau juga secara serius dan mempunyai komitmen yang kuat dalam mengawal proses perdamaian di Aceh, hal ini ditandai dengan turut andilnya jaringan diplomasi beliau ke dalam proses perdamaian Aceh seperti Uni Eropa dan beberapa negara sahabat,” jelasnya.
Tak hanya itu, sambungnya, organisasi yang didirikannya yakni Crisis Management Initiative (CMI) secara terus menerus memantau proses perdamaian Aceh hingga hari ini.
Oleh karena itu, kata Nurzahri, berita meninggalnya tentu membuat Partai Aceh secara khusus dan rakyat Aceh secara umum merasa sangat kehilangan. "Selamat Jalan Sang Juru Damai".