kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tinjau TMMD, Danrem Lilawangsa Ngetrail Terobos Hutan

Tinjau TMMD, Danrem Lilawangsa Ngetrail Terobos Hutan

Minggu, 03 Maret 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Kav Kapti Hertantyawan bersama rombongan menerobos hutan dengan menggunakan motor trail, menuju kawasan Beunga, salah satu kawasan desa terpencil di Tangse, Pidie. [Foto: Kodam IM]


DIALEKSIS.COM | Pidie - Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Kav Kapti Hertantyawan bersama rombongan menerobos hutan dengan menggunakan motor trail, menuju kawasan Beunga, salah satu kawasan desa terpencil di Tangse, Pidie.

Danrem yang didampingi Dandim 0102/Pidie, TMMD Letkol Inf Abd. Jamal Husin, Minggu (3/02/2024) meninjau kegiatan TMMD ke -119, dimana salah satu kegiatan prioritasnya pembangunan jalan Desa Beunga.

Untuk mencapai lokasi, Danrem bersama rombongan harus menggunakan sepeda motor trail, karena medan dari dan ke Beunga, hingga sampai ke desa ini masih sulit dilalui dengan kendaraan roda empat.

Beunga merupakan salah satu kawasan terpencil di Kecamatan Tangse, Pidie, dimana jalanya masih licin, bebatuan dan berlumpur. Bahkan ketika musim penghujan air sungai naik, membawa dampak buruk pada upaya pengangkutan hasil pertanian warga.

Tidak jarang hasil pertanian masyarakat setempat terbawa arus sungai yang deras, sementara kondisi badan jalan lainnya berlumpur dan sangat licin. Untuk meringankan beban masyarakat dalam perbaikan ekonomi, TMMD digelar di sana.

Beunga dihuni oleh 1699 jiwa yang mengeluti lahan pertanian dan perkebunan. Komoditi andalan warga di sana coklat, pinang, durian, cabai. Walau pertanian sudah menghasilkan, namun infrastruktur jalan dari dan ke Beunga memprihatinkan.

Menurut Mansur, salah seorang petani disana, dalam mengangkut hasil panen dari kebunnya kepada pengepul dibutuhkan waktu 2 sampai 3 jam. Padahal ruas jalan itu jika normal dan bagus, hanya membutuhkan waktu satu jam.

Dalam sehari, dirinya bisa melakukan mengangkut hasil pertanain 3 kali bolak balik untuk diserahkan ke pengepul. Dampaknya sangat berpengaruh pada nilai ekonomi yang diterima masyarakat dari hasil keringatnya.

Harga jual ke pengepul harus dipotong dengan tingginya biaya transportasi. Kondisi jalan telah menjadi penghalang peningkatan ekonomi masyarakat, padahal kawasan ini memiliki potensi untuk membuat masyarakatnya lebih baik.

Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Kav Kapti Hertantyawan mengharapkan dengan adanya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-119 Kodim 0102/Pidie jajaran Korem 011/LW, memberikan solusi atas persoalan masyarakat selama ini.

Dijelaskan Danrem, TMMD ini akan merampungkan pekerjaan fisik berupa pembangunan jembatan berukuran 5x6 m, pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 2.700 meter dengan lebar 5 m.

"Pembuatan gorong-gorong serta pembangunan rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sebanyak 2 unit,” sebutnya.

Dijelaskan Danrem, berdasarkan pengalamannya saat meninjau lokasi, dia bisa merasakan kesulitan yang dialami warga disana. Dengan sepeda motor trail saja masih terasa susah, medannya berat. Apalagi membawa hasil panen, tentu lebih sulit.

Menurutnya, lokasi tersebut memang tepat untuk dilakukan pembangunan akses jalan dan jembatan. Semoga dengan program TMMD yang berlangsung sejak 20 Februari hingga 20 Maret mendatang, tantangan yang dihadapi masyarakat dapat teratasi.

Selain program fisik, Desa beunga juga menjadi sasaran program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, melibatkan berbagai elemen mulai dari edukasi stunting, bahaya narkoba serta beberapa program lainnya.

“Seluruh pembangunan fisik maupun non fisik di wilayah ini diharapkan bisa tepat sasaran, serta bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan perputaran roda ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berwawasan,” jelas Danrem. [bg]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda