Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Dinkes Obati Warga Terdampak Banjir di Aceh Selatan
Font: Ukuran: - +
dr. Lily Setiani, Sp.T.H.T.B.K.L., yang tergabung dalam tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Dinkes Aceh sedang memeriksa kesehatan telinga warga di dilokasi terdampak banjir bandang di Aceh Selatan. [Foto: Humas Dinkes Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Dinkes Aceh mengobati warga yang terdampak banjir bandang di Aceh Selatan. Tim ini mengadakan Pengobatan Gratis kepada warga yang di tiga desa terparah selama 3 hari berturut-turut sejak 12-14 Desember 2023. Ketiga desa yang didatangi, yaitu Ladang Rimba, Cot Bayu dan Lhok Raya.
Pada titik pertama pengobatan/pelayanan kesehatan bergerak dipusatkan di Gampong Ladang Rimba. Di titik ini pelayanan kesehatan ini dipusatkan di Puskesmas Ladang Rimba. Di Puskesmas ini pula pemerintah setempat juga memfungsikan sebagai Posko kesehatan bagi masyarakat yg terdampak banjir bandang di Aceh Selatan.
Pada hari kedua, Rabu (13/12/2023), pelayanan kesehatan bergerak Dinkes Aceh, melanjutkan kegiatan pengobatan gratis melayani warga ke Gampong Cot Bayu. Desa ini sudah menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
Di Gampong Cot Bayu, pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir dipusatkan di puskesmas pembantu (Pustu) yang ada di desa tersebut.
Warga sangat antusias untuk datang berobat, apalagi setelah tahu bahwa tim ini ikut membawa beberapa dokter spesialis ke lokasi pengobatan. Animo warga cukup tinggi untuk datang berobat. Warga desa ingin berobat dan langsung ditangani oleh dokter spesialis.
Disini masyarakat mendapatkan pelayanan spesialistik dari beberapa dokter spesialis, seperti dokter spesialis Anak, spesialis THT, spesialis Penyakit Dalam, spesialis Kebidanan dan ahli kandungan (Obgyn), spesialis Paru, dan juga dokter spesialis Gigi dan Mulut.
Pada hari ketiga, Kamis (14/12/2023), tim ini berpindah ke Gampong Lhok Raya, Aceh Selatan. Di gampong ini, pelayanan kesehatan kepada warga dilakukan dengan memanfaatkan kantor keuchik dan sekolah PAUD. Antusias warga desa yang datang berobat juga sangat banyak di lokasi ini.
Selama tiga hari melayani warga, tim kesehatan banyak menemukan dan menangani penyakit-penyakit yang sering ditemukan akibat dampak banjir, seperti gatal-gatal pada kulit, telinga kemasukan air dan bernanah, mencret, sakit perut, batuk pilek dan demam, dan sejenisnya. [*]