Tgk Janggot (tengah) [Foto: Dialeksis/Akhyar]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim kuasa hukum Zahidin alias Tgk Janggot menggelar konferensi pers bersama korban dan para saksi di lantai dua Warung Kopi Solong Pango, Banda Aceh, Kamis (7/1/2021).

Pada kesempatan itu, Zahidin atau yang lebih dikenal Tgk Janggot mengutarakan kesaksiannya pada hari kejadian pengeroyokannya. Ia mengatakan, kedatangannya ke pendopo Bupati Aceh barat tempo hari itu untuk mempertanyakan perihal hutang, akan tetapi kedatangannya ke pendopo tidak bernasib baik. ia mengaku dipukul oleh Bupati dan dikeroyok oleh ajudan Bupati.

“Waktu kedatangan awak (saya), untuk mempertanyakan perihal hutang. Tiba-tiba sekonyong-konyong Bupati langsung marah. Lantas memukul dan mengeroyok, tapi pelaku utama itulah Bupati,” katanya kepada media yang hadir termasuk Dialeksis.com.

Ia membenarkan pelaku pemukulannya itu dilakukan oleh Ramli atau yang lebih dikenal dengan seutan Bupati Aceh Barat. Pemukulan itu, lanjutnya, telah menyerang fisiknya dan telah menjatuhkan harga dirinya.

Ia menjelaskan, prosesi pengeroyokan terhadap dirinya diawali oleh Bupati Aceh Barat, Ramli. Kemudian, pengeroyokan dilanjutkan oleh para ajudan-ajudan bupati dengan menggunakan kursi, pukulan tangan dan lain-lain. Ia bercerita, ketika pengeroyokan terjadi, ia memekik-mekik minta pertolongan.

“Pemukulan utama itulah pak Bupati Ramli. Lalu, disusuli oleh ajudan-ajudannya dengan kursi dan dengan menpiting dan mengeroyok lebih kurang 20 menit di belakang. Itu ada suara yang memekik-mekik, itulah awak yang memekik,” jelasnya.

Zahidin mengatakan, pukulan yang dilayangkan Bupati Aceh Barat terhadap dirinya menggunakan tangan yang ada cincin bermata dan dilayangkan ke pipi kirinya.

“Dipukulnya dengan tangan yang mempunyai cincin bermata, tapi matanya apakah mata giok kita enggak tahu, dengan pukulan yang sangat kuat di pipi kiri saya,” pungkasnya.