Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Lhoksemawe - Agustus 2022 mendatang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan menunjuk penjabat eselon I sebagai Pejabat Sementara (PJ) Gubernur Aceh. Penunjukan PJ Gubernur Aceh seiring dengan masa berakhirnya massa jabatan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Lantas bagaimana kriterial atau sosok Pj Gubernur yang diharapkan ?

Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhoksemawe Teuku Kemal Fasya mengatakan menurutnya sosok Pj Gubernur Aceh bukan mesti harus berpatokan pada Birokrat atau Militer.

Tetapi sosok yang tepat dipilih menjadi Pj Gubernur Aceh ialah sosok yang bisa menjalankan peran manejerial, komunikatif dan mengerti tentang local wisdom Aceh (Kearifan Lokal Aceh_red)

"Bagi saya bukan patokan birokrat atau militer, tapi ia bisa menjalankan peran manejerial dan juga menjaga stabilitas di tingkat Aceh. Jadi sosok komunikatif dan mengerti tentang local wisdom Aceh menjadi tuntutan,"kata Teuku Kemal Fasya, Sabtu (15/1/2022) menjawab Dialeksis.com.

Menurut Atropolog Aceh ini tuntutan aspek lain yang harus dilihat dari Pj Gubernur Aceh ialah sosok orang yang mampu melihat aspek kebudayaan masyarakat Aceh, kosmologi masyarakat Aceh.

"Sebagai daerah yang berkembang dalam tradisi, dan agama Islam menjadi bagian yang menjadi baju kebudayaannya,Tentu pengertian Islam yang luas,"jelas Teuku Kemal Fasya.

Diakhir pandangannya ia berharap Satu hal lagi yang harus mampu menjadi tuntutan dalam penentuan Pj Gubernur Aceh kekhususan Aceh seperti yang telah diatur di dalam UU PA jangan sampai tereduksi di tangan PJ yang berasal dari luar.(Fajri Bugak)