Beranda / Berita / Aceh / Terpilih Sebagai Ketua DKA Provinsi, Teuku Afifuddin: Seniman Bukan Orang Miskin

Terpilih Sebagai Ketua DKA Provinsi, Teuku Afifuddin: Seniman Bukan Orang Miskin

Rabu, 08 Desember 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ketua DKA Provinsi terpilih Teuku Afifuddin, SSn, MSn dengan masa bakti 2022-2026. [Foto: Dialeksis/ftr]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Kesenian Aceh melakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang berlangsung di Hermes Palace, Banda Aceh, sejak Senin (6/12/2021).

Kegiatan ini mengundang seluruh ketua DKA seluruh Aceh untuk mengikuti kegiatan Musda ini. Adapun kegiatan Musda ini bertujuan untuk mendapati hasil akhir yaitu ketua baru terpilih.

Adapun ketua terpilih yaitu, Teuku Afifuddin, SSn MSn yang terpilih dan ditetapkan di tanggal 7 Desember 2012 pukul 22.00 berdasarkan Surat Keputusan Nomor: ISTIMEWA/DKA/MUSLUB/2021. 

Teuku Afifuddin yang juga dosen Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh mengucapkan rasa syukur karena telah diberi kesempatan dan amanah dalam menahkodai DKA Provinsi dengan masa bakti 2022-2026.

Dikesempatan yang sama setelah ditutupnya Musdalub itu, Dialeksis.com, Selasa malam (7/12/2021) pukul 22.53 mewawancarai langsung Teuku Afifuddin. Dirinya mengatakan, adapun target utama kita atau target besar kita, bagaimana DKA ini menjadi sebuah lembaga yang memang posisinya jelas dalam pemerintah.

"Artinya Qanun DKA bisa lahir di periode saya, karena ini juga merupakan barometer, sebuah pekerjaan. kalau untuk fisik DKA itu sudah punya kantor sendiri, dan itu satu-satunya di Indonesia, jadi kita berfikir untuk konsen bersama seluruh teman-teman DKA Kabupaten/Kota untuk memperjuangkan legalitas lembaga ini terwujud dan hadir," ucapnya kepada Dialeksis.com, Selasa (7/12/2021).

Lanjutnya, Teuku Afifuddin mengatakan, terhadap adanya kegiatan-kegiatan event atau sosialisasi mengenai kesenian Aceh tentu DKA Provinsi akan selalu mensupport DKA Kabupaten/Kota.

"Karena yang punya seniman itu adalah DKA Kabupaten/Kota, DKA Provinsi tidak punya seniman. DKA Provinsi punya jaringan kerja dengan DKA Kabupaten/Kota, maka kita akan support, namun yang terpenting hari ini bagaimana didalam kurikulum kesenian daerah kesenian itu hadir, dan juga untuk teman-teman di daerah juga berfikir bersama saling tukar pikiran untuk maju bersama, ini tidak sendiri-sendiri, jadi DKA Provinsi itu milik seluruh DKA Kabupaten/Kota yang ada di Aceh dan saya hanya mengemudikannya, dan ini bukan milik saya," jelasnya.

Adapun harapan dan hal yang ingin disampaikan oleh Teuku Afifuddin yaitu, "Saya ingin mengurangi persepsi orang banyak, bahwa seniman itu tidak hidup sebagai orang miskin," pungkasnya dengan tegas. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda