kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Terkikisnya Tanggul DAS Arakundo, Ini Harapan Warga

Terkikisnya Tanggul DAS Arakundo, Ini Harapan Warga

Sabtu, 05 Februari 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Khaidir

 Tanggul Daerah Aliran sungai Arakundo yang terletak di Gampong Seumatang, Kecamatan Julok, Aceh Timur semakin terlihat mengkhawatirkan, akibat semakin terkikisnya bibir tanggul dan hanya menyisakan 2 hingga 3 meter badan tanggul dibeberapa titik lokasi longsor, saat turun langsung kelapangan untuk melihat kondisi terkini tanggul pada Kamis, (3/1/2022). [Foto: Dialeksis/KH]


DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Tanggul Daerah Aliran sungai Arakundo yang terletak di Gampong Seumatang, Kecamatan Julok, Aceh Timur semakin terlihat mengkhawatirkan, akibat semakin terkikisnya bibir tanggul dan hanya menyisakan 2 hingga 3 meter badan tanggul dibeberapa titik lokasi longsor, saat turun langsung kelapangan untuk melihat kondisi terkini tanggul pada Kamis, (3/1/2022).

Kondisi di lapangan reruntuhan bibir tanggul yang semakin melebar di beberapa titik longsong, keretakan yang terjadi juga semakin melebar menunggu runtuh dan batu gunung yang sejak tahun 2016 terpasang tampak berserakan dan tenggelam ke dasar sungai.

Sebelumnya tanggul DAS Arakundo pada musim penghujan Desember 2020 telah mengalami longsor dan di musim penghujan awal Januari 2022 kembali longsor dan terlihat semakin parah. Sabtu, (5/2/22). 

Sementara dari Masjid Baitul Karim dan Dayah Bustanul Hidayah Pimpinan Abi Ibrahim cabang Dayah Bustanul Huda yang memiliki 40 santri mondok tidak jauh terletak dari titik lokasi longsor yang hanya berjarak sekitar 30 Meter.

"Warga Gampong Seumatang sudah sangat was-was terhadap kondisi yang terjadi pada tanggul, diawal tahun ini puncaknya musim penghujan kondisi debit air sungai deras dan tinggi sehingga hanya sisa sejengkal dari bibir tanggul. Untuk antisipasi meluapnya kita membuat penahan tanah yang di isi didalam karung,” ungkap Ibnu Hajar Keuchik Seumatang

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Keuchik Ibnu Hajar mewakili warganya bahwa pada tahun 2016 lalu Pemerintah telah memasang batu gajah, dan Pada Desember 2020 pasca banjir Wamen PUPR, John Wempi Wetipo, SH, MH, termasuk Anggota DPR RI Komisi V Ruslan M. Daud, telah melihat kondisi tanggul.

"Kami berharap Tahun ini, Pemerintah bisa segera memperbaiki tanggul mengingat jika ini terus longsor dikawatirkan dampaknya tidak hanya warga Gampong Sematang yang berjumlah 513 Jiwa, tapi juga ada sekitar 7 Gampong di Kemukiman Julok Cut dan juga Jalinsum Banda Aceh -Medan akan terputus seperti yang pernah terjadi di tahun 2006,” sebutnya.

Ibnu Hajar juga menambahkan jika nantinya Pemerintah mulai melakukan pekerjaan perbaikan tanggul, dirinya mengusulkan agar terlebih dahulu di pasak besi pemancang sebelum pemasangan batu gajah. [KH]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda