Terkait Vaksinasi, IKADI Aceh: Jangan Sampai Ada Mudharat yang Lebih Besar
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
Ketua Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Aceh, Dr Safrilsyah Syarief [for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Aceh, Dr Safrilsyah Syarief mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu alternatif sekaligus ikhtiar dalam memerangi pandemi Covid-19.
"Kalau obat itu sudah diteliti oleh yang berkompeten seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan sudah mendapat fatwa halal MUI, berarti sudah aman dan bisa digunakan," ungkap Dr Safrilsyah Syarief saat dihubungi Dialeksis.com, Jumat (15/1/2021).
"Karena apa, kita punya dalilnya. Maknanya jangan sampai ada mudharat yang lebih besar dari sesuatu usaha. Kalau menolak vaksin dapat menyebabkan mudharat yang lebih besar, lebih baik terima saja," tambahnya.
Kalau IKADI Aceh itu berujar, program vaksinasi dari pemerintah merupakan salah satu usaha dalam menghentikan penyebaran Covid-19. Sebagai sebuah ikhtiar dari melawan virus, hal itu menurutnya harus dilakukan.
"Apabila kita sakit, dari Allah sakitnya dan Allah pula yang menyembuhkan. Artinya Al-Qur'an bisa menjadi penawar. Namun vaksinasi adalah bagian ikhtiar. Terkait mereka ada yang menolak, mungkin belum meyakini. Tapi kita pribadi kembali dalil tadi, jangan sampai ada mudharat yang lebih besar dari sesuatu usaha," pungkasnya.